KONFLIK ORGANISASI


TUJUAN
Menyelesaikan Masalah Perbedaan dalam nilai atau persepsi di dalam Organisasi Karang Taruna

IDENTIFIKASI MASALAH

Perbedaan dalam tujuan biasanya dibarengi dengan perbedaan dalam sikap, nilai dan persepsi yang bisa mengarah ke timbulnya konflik di dalam Organisasi KarangTaruna.

PERINCIAN MASALAH
seorang pimpinan muda Karang Taruna mungkin merasa tidak senang sewaktu diberi tugas-tugas rutin karena dianggap kurang menantang kreativitasnya untuk berkembang, sementara pimpinan yang lebih senior merasa bahwa tugas-tugas rutin tersebut merupakan bagian dari pelatihan. Kesalah pahaman ini bisa menimbulkan Konflik yang berpengaruh terhadap organisasi karang taruna. Sehingga harus segera detemukan penyelesaiannya

ALTERNATIF
pertama dengan mengurangi konflik; kedua dengan menyelesaikan konflik. Salah satu cara yang sering efektif adalah dengan mendinginkan persoalan terlebih dahulu . Meskipun demikian cara semacam ini sebenarnya belum menyentuh persoalan yang sebenarnya. Cara lain adalah dengan membahas “Masalah di luar organisasi”, sehingga para anggota di dalam kelompok tersebut bersatu untuk menghadapi “masalah” tersebut. Cara semacam ini sebenarnya juga hanya mengalihkan perhatian para anggota kelompok yang sedang mengalami konflik.
Cara kedua dengan metode penyelesaian konflik. Cara yang ditempuh adalah dengan Cara : mendominasi atau menekan, berkompromi dan penyelesaian masalah secara integratif


a.            Dominasi (Penekanan)
Dominasi dan penekanan mempunyai persamaan makna, yaitu keduanya menekan konflik, dan bukan memecahkannya, dengan memaksanya “tenggelam” ke bawah permukaan dan mereka menciptakan situasi yang menang dan yang kalah. Pihak yang kalah biasanya terpaksa memberikan jalan kepada yang lebih tinggi kekuasaannya, menjadi kecewa dan dendam. Penekanan dan dominasi bisa dinyatakan dalam bentuk pemaksaan sampai dengan pengambilan keputusan dengan suara terbanyak.

b.           Kompromi
Melalui kompromi mencoba menyelesaikan konflik dengan menemukan dasar yang di tengah dari dua pihak yang berkonflik. Cara ini lebih memperkecil kemungkinan untuk munculnya permusuhan yang terpendam dari dua belah pihak yang berkonflik, karena tidak ada yang merasa menang maupun kalah. Meskipun demikian, dipandang dari pertimbangan organisasi pemecahan ini bukanlah cara yang terbaik, karena tidak membuat penyelesaian yang terbaik pula bagi organisasi, hanya untuk menyenangkan kedua belah pihak yang saling bertentangan atau berkonflik

c.            Penyelesaian secara integratif
Dengan menyelesaikan konflik secara integratif, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan persoalan bersama yang bisa dipecahkan dengan bantuan tehnik-tehnik pemecahan masalah. Pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya,dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi. Meskipun hal ini merupakan cara yang terbaik bagi organisasi, dalam prakteknya sering sulit tercapai secara memuaskan karena kurang adanya kemauan yang sunguh-sungguh dan jujur untuk memecahkan persoalan yang menimbulkan persoalan.



PEMILIHAN ALTERNATIF

Kompromi
Melalui kompromi mencoba menyelesaikan konflik dengan menemukan dasar yang di tengah dari dua pihak yang berkonflik. Cara ini dapat meng eliminir kemungkinan untuk munculnya dampak buruk, seperti permusuhan yang terpendam dari dua belah pihak yang berkonflik, karena tidak ada yang merasa menang maupun kalah.
Menurut saya Cara inilah yang Paling tepat untuk menyelesaikan masalah yang terjadi didalam Organisasi Karang Taruna, sehingga dampak buruk dapat detekan sekecil mungkin demi utuhnya suatu organusasi. Apabila konflik tidak ditangani dengan baik serta mengalami eskalasi secara terbuka dapat merugikan kepentingan organisasi
Caranya:
Pertama, dengan menemukan kedua pihak yang sedang berselisih di tempat dan waktu yang sudah detentukan bersama
Kedua, kehadiran seluruh anggota untuk membantu jalannya penyelesaian masalah dengan memberikan fakta-fakta yang membantu.
Ketiga, mengevaluasi keputusan yang sudah disepakati bersama


MELAKSANAKAN KEPUTUSAN
Dalam Alternatif Kompromi Pelaksanaannya harus Menemukan Keduabelah Pihak yang Berkonflik. Pertemuan itu bertujuan Untuk membahas pemecahan solusi Bersama dari kedua pihak, mengumpulkan fakta-fakta dan Pendapat dari seluruh anggota, dengan penilaian di ambil pendapat yang paling benar tanpa merugikan salah satu pihak.
Setelah dicapai kesepakatan, baru dapat diambil keputusan


EVALUASI
Permasalahan konflik dalam organisasi Karang taruna,
proses evaluasi, dengan Pengumpulan Fakta dan data, seteleh semuanya Menemukan Keduabelah Pihak yang Berkonflik. Pertemuan itu bertujuan Untuk membahas pemecahan solusi Bersama
pengadaan Evaluasi sangat penting karena untuk mencari titik temu dalam pemecahan masalah didalam organisasi karangtaruna, yang apabila masalah itu tidak segera ditangani, akibat yang ditimbulkan sangat fatal. Pecahnya kekuatan atau Bahakan bubarnya organisasi tersebut.
maka dari itu, masalah yang timbul harus segera diselesaikan secepat mungkin untuk menciptaka suatu keharmonisan, kekompakan dan kekuatan di dalam organisasi

PENGENDALIAN
Pengendalian diartikan untuk mengontrol suatu tindakan Evaluasi dalam pemecahan masalah atau dalam mencari titik temu dari kedua pihak yang sedang berselisih.
Tidak hanya dilakukan kedua pihak yang sedang berselisih, tetapi pengendalian juga untuk anggota-anggota lain. Sangat pentingnya pengendalian tersebut dikarenakan untuk menyelesaikan masalah secepatnya , tanpa memakan waktu lama dan juga biaya rapat yang membengkak karena tidak selesai-selesainya masalah masalah tersebut








TINDAKAN KOREKSI
Yaitu pengkoreksian terhadap Evaluasi yang telah dilakukan, bagaimana hasil dan dampak baik maupun dampak buruknya. Sehingga dapat dilihat keberhasilan suatu pemecahan masalah dalam organisasi karangtaruna
Dari kesimpulan tersebut dapat dilakukan tindak lanjut untuk menjaga suatu keharmonisan, kekompakan dan kekuatan, dengan cara.
Melakukan kegiatan rutin yang berguna untuk membangun kekompakan, misal, Rapat rutin, arisan, dan lain sebagainya , agar suasana dalam organisasi tetap kondusif dan nyaman bagi para anggota serta pemimpinannya
KESIMPULAN

Kehadiran konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan tetapi hanya dapat dieliminir. Konflik dalam organisasi dapat terjadi antara individu dengan individu, baik individu pimpinan maupun individu karyawan, konflik individu dengan kelompok maupun konflik antara kelompok  tertentu dengan kelompok yang lain. Tidak semua konflik  merugikan organisasi. Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung pada keuntungan organisasi sebagai suatu kesatuan, sebaliknya apabila konflik tidak ditangani dengan baik serta mengalami eskalasi secara terbuka dapat merugikan kepentingan organisasi

Komentar

Postingan Populer