Mencari rezqi yang halal
َٰۤيـُّ َها الَّ
ذِيَْن اَٰمنُـْوا ُكلُْوا مِ ْن طَِيّٰبتِ َما َرَزقْـنٰ ُكْم َوا ْش ُكُرْ وا ِِّٰ ا ْن ُكْنـتُْمFirman Allah SWT :
١٧٢ :ا َِّ هُ
تـعْبدُوْنَ . البقرةHai orang-orang yang beriman, makanlah
diantara rezeki yang baik-baik
yang Kami berikan kepadamu dan
bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu
menyembah. [QS. Al-Baqarah : 172]ۤ يـُّ هَـا ا لنَّ ـاسُ كُلـوْا
ِ ممـَّ ا ِفىِ
الارْ ِض حَلٰـلًا طيِبـا َّ ولَا تـتَّ بِعـوْا خُطـ وٰ ِت
اٰل َّ شيْطٰ ن، انَّ ه لكُمْ عَدٌُّ و ُّ مب يْنٌ. البقرة:١٦٨
syaithan itu adalah musuh yang nyata bagimujanganlah kamu
mengikuti langkah-langkah syaithan, karena sesungguhnya Hai sekalian اِ9 yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan وْآ امْـوالكُمْ بـيْـنكُمْ ِ لبا ِطـِل. [QS. Al-Baqarah : 168]ۤ يـُّ هَـا الَّ ـ
ِذينَ امَنـوْا لَا كُلُـ
َّ لآ اَنْ
تكُـوْنَ تِٰجَـارًَة عَـنْ تَـ رَاضٍ مِّـنْكَُمْ، وََ لا تَـقْتُـلـوْآ
اَنْـفُسَـكُمْ، اَّ ن ﷲَ كَـانَ بكُـمْ رَِحِيْمًا. وَمَنْ يـَّ فْعَِلْ ذٰلِكَ عُدْوَاً َّ و ظلْمًا فسَـوْفَ
نُصْـلِيْهِ َ رًا، وََكـانَ
ذٰلكَ عَلى ﷲ يَسيْـرا. النساء:٢٩-٣٠
Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.
(29)maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam
neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (30) Dan barangsiapa berbuat
demikian dengan melanggar hak dan aniaya, [QS.
An-Nisaa’ : 29-30] وَاوْفـوا
الكَيْـلَ اِ
ذَا كِلْـتُمْ
وَِزُنـ وْا ِ لِقسْـطَا ِس الْمُسْـتِقيِْم، ذٰ لِـكَ خَيْـ رٌ
Dan
sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah ٣٥:وَاحْسَنُ َ وْيلًا . الاسراء َّ dengan neraca yang benar.
Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [QS. Al-Israa’ : 35]
اَوُْفـ وا اْل
َكيْـ لَ وََلا تَ ُكوُْنـ وْا ِمـ نَ الْمُخْ ِسـ ِرْينَ . وَِزُنـ وْا ِ ْلِقسْـ
طَا ِس الْمُسْـ تقِيْمِ . ولَا تَـبْخَسُـ وا النَّ ـ اسَ اَشْـ يآءَهُمْ وََلا
تَـعْثَـ وْا فِى اْلاَرْضِ
مُفْسِدِي نَ. الشعراء:١٨١-١٨٣
Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu
termasuk orang-orang yang merugikan, (181) dan timbanglah dengan timbangan yang
lurus. (182) Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah
kamu ]381-181merajalela di muka bumi dengan
membuat kerusakanالَّ ـ ِذينَ اِذا اكْتـ الوْا عَلـ ىِ النَّ ـ ا ِس يَسْـ
تـوْفـ وْنَ . وَاِ. [QS. Asy-Syu’araa’ : .وَ يـ لٌ
لِلْمُطِفِّفـ يْنَ ذا
كَـالوْهُمْ اوْ
َّ وزنـوْهُمْ يُخْسـروْنَ . الَا يظـ ُّ ن اولـٰ ۤئكَ انـَّ هُـمْ
مَبْـعوْثـوْنَ . ليـوْم عَظِيْمٍ . يـوْمَ يـقُوْمُ النَّ اسُ لربِّ ال عٰلمِ
يْنَ. المطففين:١-٦
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (1)
(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta
dipenuhi, (2) dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain,
mereka mengurangi. (3) Tidakkah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya
mereka akan dibangkitkan, (4) pada suatu hari yang
besar, (5) (yaitu) hari (Muthaffifiin : 1-6]ketika)
manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam ? (6) [QS. Al-
2
Hadits Nabi SAW :
عَنْ عَامِرٍ
قَـاَل : سَمِعْـتُ الن ُّـعْمَـاَن بـنَ بشِـيٍْر يـُقـوُْل : سَمِعْـتُ رسُـوَْل
ﷲِ ﷺ يـقُـوْلُ : الْحـلَالُ بَـيِّنٌ
وَالْحَـرَامُ بَـ يِّنٌ
وََبـيْـَنـهُمَـا مُشَـبَّ ـهَاتٌ لَا يَـعْلَمُهَـا كَِثيْـرٌ مِنَ النَّ اسِ، فَمَنِ اتَّ ـقَى
الْمُشَبَّ ـهَ اتِ اسَْتـبْـرََأ لِدِيِْنهِ
وَعِ رضِهِ، وََمنْ وََقـعَ في ال ُّ شـبُـهَاتِ كَـرَاعٍ يَـرْعَـى
حَـوْلَ الْحِمَـى يـ وْشِـكُ اَنْ يـوَاقِعَـهُ، اَلَا وَِاَّ ن لكُـلِّ مَلـكٍ حِمـى، الَا اَّ ن حِمـى ﷲِ مَحارمُـهُ،
الَا وَاَّ ن في الْجسَـدِ مُضْـغةً اذا صَـلحَتْ
صَـلحَ الْجسَـدُ كُلُّ ـهُ،
وَِاذَا فسَـدَتْ فَسَـدَ
الْجسَـدُ كُلُّ هُ اَلَا وَهِيَ
الْقَلْبُ . البخارى ١: ١٩
Dari 'Amir, ia berkata : Saya mendengar
Nu'man bin Basyir berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Yang
halal sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas, dan diantara keduanya itu ada
beberapa perkara syubhat (samar-samar) yang kebanyakan orang tidak tahu,
(apakah dia itu masuk bagian yang halal ataukah yang haram). Maka barangsiapa
yang menjaga diri dari yang samar-samar, berarti ia membersihkan dirinya untuk
agama dan kehormatannya. Dan barangsiapa mengerjakan yang samarsamar
(hampir-hampir ia akan jatuh ke dalam yang haram), sebagaimana orang yang
menggembala kambing di sekitar daerah larangan, dia hampirhampir akan jatuh
padanya. Ingatlah, bahwa tiap-tiap raja mempunyai daerah larangan. Ingatlah
bahwa daerah larangan Allah itu ialah semua yang diharamkan. Dan ketahuilah,
sesungguhnya di dalam jasad manusia itu ada segumpal daging, apabila segumpal
daging itu baik, maka baik pulalah jasad itu seluruhnya, dan apabila segumpal
daging itu rusak, maka rusak pulalah jasad itu seluruhnya. Ketahuilah, ia
adalah hati". [HR. Bukhari juz 1, hal. 19]
عَ نِ ال َّ
شعِْبِىّ عَنِ النـعْمَانِ بنِ بشِ يٍِْر قَـالَ سَمِعْتُـهُ يَـقُـ وْلُ ،
سَمِعْـتُ رَسُـ وْلَ ﷲِ ﷺ يـقُ وْ
لُ، وََا هْوى النـعْمَـانُ صْـبـعَيْهِ
الَى اُ ذنـيْـهِ : اَّ ن الْحـلَا
لَ بـيِّنٌ
3
وَِ اَّ نِ الْحَـرَامَ بـ يِّنٌ،
وَبـيْـنـهُِمَـا مُشِْـتبهَِاتٌِ
لَاِ يـعْلَمُهُـ َّ ن كَثيْـرٌِ
مِـنَ النَّ ـاسِِ . فَمَن اتَّ ـقَى ال ُّ شبُـهَات اسَْتـبْـرأَ لد ينه وَعرْضـه ، وََمـنْ
وََقـعَ فى ال ُّ شـبُـهَات وََقعَ فِى الْحَرَام ، كَالَّ راعِى يَـرْعَى حَوْلَ الْحِمَى
يوشِكُ انْ يَـرَْتعَ فِ يْهِ . اَ لَا
وَا َّ ن لِكُـلِّ مَلِـكٍ
حِمًـى، الَا وَِ اَّ ن حِمـى ﷲِ مَحارمُـهُ . اَلَا
وَِ اَّ ن فِى الْجسَـدِ مُضْـغةً ،
اذا صَـلحَتْ صَـلحَ الْجسَـدُ كُلُّ ـهُ ، وَ اذا فسَـدَتْ فسَـدَ الْجسَـدُ كُلُّ هُ ، ا لَا وَهِىَ القَلْبُ . مسلم ٣:
١٢١٩
Dari Asy-Sya'biy dari Nu'man bin Basyir, (Asy-Sya'biy)
berkata : Aku mendengar Nu'man berkata sambil menunjuk ke kedua telinganya :
Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya yang halal itu jelas
dan yang haram pun jelas, dan diantara keduanya itu ada beberapa perkara
syubhat (samar-samar) yang kebanyakan orang tidak mengetahuinya, (apakah dia itu
masuk bagian yang halal ataukah yang haram). Maka barangsiapa yang menjaga diri
dari yang samar-samar, berarti ia membersihkan dirinya untuk agama dan
kehormatannya. Dan barangsiapa mengerjakan yang samar-samar (hampir-hampir ia
akan jatuh ke dalam yang haram), sebagaimana orang yang menggembala kambing di
sekitar daerah larangan, dia hampir-hampir akan jatuh padanya. Ingatlah, bahwa
tiap-tiap raja mempunyai daerah larangan. Ingatlah bahwa daerah larangan Allah
itu ialah semua yang diharamkan. Dan ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad
manusia itu ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka baik
pulalah jasad itu seluruhnya, dan apabila segumpal daging itu rusak, maka rusak
pulalah jasad itu seluruhnya. Ketahuilah, ia adalah hati". [HR. Muslim juz 3, hal. 1219]
عَـنٍْ ابِى
بَـرْزََة اْلاَسْـلَمِيِّ قِـالَِ : قـالَ رسُـوْلُ ﷲِِ ﷺِِ: لَا تـزوْلُ قـدَمَا
عَبْد حََّ تى يسْألَ عَنْ عمْره فيْمَا افْـناهُ، وَعَـنْ ع لْمـه فِيْمَـا
فـعَـلَ، وَعَـنْ مَالهِ مِنْ اينَ اكْتسَبهُ وَفيْمَا انـفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ
فيْمَا ابلَا هُ. الترمـذى
4
٤: ٣٦، رقم: ٢٥٣٢، و قال هذا حديث حسن صحيح
Dari Abu Barzah Al-Aslamiy, ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda, “Tidak akan bergerak kedua tapak kaki seorang hamba (pada hari
qiyamat) sehingga ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang
ilmunya untuk apa dia gunakan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya
hadits hasan shahih]dan untuk
apa dia membelanjakannya, dan tentang badannya untuk apa dia memanfaatkannya”. [HR. Tirmidzi 4, hal. 36, no. 2532, dan ia berkata
: Ini
عَـنْ اِبى
سَـعِيٍْد عَـ ِن النَّ ـِِبيّ ﷺ قَـا لَ: التَّ ـاِجرُ ال َّ صـدُوْقُ
الاَِمـيْنُ مَـعَ النَّ بيّـيْنَ وَالصِّـدِّيقِيْنَ وَال ُّ شـهَدَاءِ . الترمـذى ٢:
٣٤١، رقم: ١٢٢٧، و
قال هذا حديث حسن
Dari Abu Sa’id
(Al-Khudriy RA), dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Pedagang yang jujur lagi
menjaga amanat akan bersama Nabi-nabi, orang-orang yang jujur dan orang-orang
yang mati syahid”. [HR. Tirmidzi juz 2, hal.
341, no. 1227, dan ia berkata, “Ini hadits hasan”] عَ ـنِ ابْـنِ
عمَـرَ قَـالَ : قَـالَ رسُِـوْلُِ ﷲِ ﷺ: اَلتَّ ـاجِرُ الامِـيْنُ ال َّ صـدُوْقُ ٢١٣٩ :المُسْلمُ مَعَ
ال ُّ شهَدَاِء يَـوْمَ القيامَ ة. ابن ماجه ٢:
٧٢٤، رقم
Dari Ibnu
‘Umar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Pedagang yang menjaga amanat,
yang jujur lagi Islam bersama orang-orang yang mati syahid pada hari qiyamat”. [HR. Ibnu Majah juz 2, hal. 724, no. 2139, dla’if,
karena dalam sanadnya ada perawi bernama Kultsum bin Jausyan Al Qusyairiy]عَ ـنْ اَبِى
هُرَْيـرََة عَـنِ النَّ ـبِيّ ﷺ قَـالَ
: تـِى عَلَـى النَّ ـاسِ
زََمـانٌ لَا ٦ :٣ يـبالِى المَرءُ
مَا اخَذَ مِنْهُ امِنَ الحَلَالِ امْ مِنََ الحرام . البخارى
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Akan
datang suatu masa, ketika itu orang tidak lagi mempedulikan apa-apa yang dia
dapatkan, apakah termasuk yang halal atau yang haram”. [HR. Bukhari juz 3, hal. 6]
5
عَـنْ اَبِى
هُرَْيـرََة عَـنِ النَّ ـِبِيّ ﷺ قـالَ : ليـأت َّ يَن
عَلـى النَّ ـاسِ زمَـانٌ لَا يـبالِى الْمَرْءُ بما اَخَذَ الْمَالَ اَمِنْ
حَلَالٍ امْ حَرام . البخارى ٣:
١١
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda,
“Sungguh akan datang suatu masa, ketika itu orang tidak lagi mempedulikan harta
yang ia peroleh, apakah termasuk yang halal atau yang haram”. [HR. Bukhari juz 3,
عَـنْ اِ بى
هُرَيـرََة اََّ ن رَسُـوْلَ ِﷲ ﷺ مَـَّ ر عَلـى صُـبْـرِة طعَـاٍم فادْخَـ لَ يـدَhal. 11]هُ فيْـهَا فَـَنالَتْ اَصَابِعُهُ
بَـللًا، فـقَالَ : مَا هٰ ذَا صَاحِبَ
الطَّ عَـام؟ قـالَ : اَصَـابَـتْهُ ال َّ سـمَاءُ رَسُـوْلَ ﷲِ . قَـالَ : اَفَـلَا
جَعَلَْتـهُ فَـوْقَ الطَّ عَـاِم كَـيْ
Dari Abu Hurairah, bahwasanya
Rasulullah SAW pernah melewati (pedagang ٩٩ :١ يـراهُ النَّ
اسُ، مَنْ غَ َّ ش فـليْ َس مِِ نّى. مسلم
dengan) segundukan bahan makanan, lalu beliau memasukkan
tangannya ke dalam gundukan bahan makanan itu sehingga jari-jari beliau
mendapati sesuatu yang basah. Rasulullah SAW bertanya, “Apa ini hai penjual
bahan makanan ?”. Penjual itu menjawab, “Ya Rasulullah, itu karena hujan”.
Beliau bersabda, “Mengapa tidak kamu letakkan di bagian atas agar orang-orang
(pembeli) mengetahuinya ? Barangsiapa yang menipu, maka bukan golonganku”. [HR. Muslim juz 1, hal. 99]
عَنِ ابْنِ عمَرَِ قَِا لَ: مََّ ر رسُوْلُ ﷲِ ﷺ بِطَعَاٍمِ،
وََقـدْ حَ َّ سـَنهُِ صٍَـاحِبُهُ، فادْخَلَ يدَهُ فيْه، فاِذا طعَامٌ رديْءٌ،
فـقَا لَ: بعْ هٰذَا عَلى حدَة وَهٰـذَا
عَلَى حِدَةٍ، فمَنْ غَ َّ شنا فَـلَيْسَ مِنَّ ا. احمد ٢:
٣٠٩، رقم: ٥١١٣
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata : Rasulullah SAW pernah melewati
orang yang menjual bahan makanan yang penjualnya itu memuji-muji dagangannya.
Kemudian beliau menusukkan tangan beliau ke dalam dagangan itu, dan ternyata
bahan makanan itu buruk, maka beliau bersabda, “Juallah ini (yang baik)
tersendiri, dan juallah ini (yang buruk) tersendiri. Barangsiapa yang
6
menipu kami, bukanlah dari
golongan kami”. [HR. Ahmad juz 2, hal. 309, no.
5113, dla’if, karena dalam
sanadnya ada perawi bernama Abu Ma’syar Najih
bin ‘Abdur Rahman]
عَنْ قـيْسِ بـنِ ابِى غَـرَزةَ قـالَ
: مَـَّ ر النَّ ـ ُّ بيِ ﷺ برجُـلٍ يبيْـعُ طعَامًـا، فـقَالَ : صَاحبَ هٰ ذَا الطَّ عَام اسْفَلُ هِٰ ذَا مثلُ
اعْلَِاه؟ فـقَـالَ : نـعَـمْ .
فـقَالَ رسَُوْلُ ﷲ ﷺ: مَنْ غَـ َّ ش المُسْـلميْنَ فـلـيْسَ مـنْـهُمْ . الطـبرانى فى
الكبير ١٨: ٣٥٩، رقم: ٩٢١، و رواته ثقات
Dari Qais bin Abi Gharazah RA, ia berkata :
Rasulullah SAW pernah melewati seorang laki-laki yang sedang menjual (bahan)
makanan, lalu beliau bertanya, “Hai penjual makanan ini apakah yang di bagian
bawah ini sama dengan yang di bagian atasnya ?”. Penjual itu menjawab, “Betul,
(ya Rasulullah)”. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menipu kaum
muslimin, maka bukan dari mereka”. [HR.
Thabarani di dalam Al-Kabir
عَنْ اَبِى
هُرَْيـرةَ قـا لَ: قَ ـالَ رسُـوْلُ ِﷲ ﷺ: ايـُّ هَـا النَّ ـاسُ،
اَِّ ن ﷲَ طَيِّـjuz 18, hal.
359, no. 921, dan perawi-perawinya kuat]بٌ لَا
يَـقَْبـلُ اَِّ لا طَيًِّبـا، وَاَِّ ن ﷲَ امَـرَ المُـؤِْمنِيْنَ ِبمـا امَـرَ
بِـ ِه الْمُرْسَـلِيْنَ، فَـقَـا لَ: ۤ يُّ ـهَـا الُّ
رسُـلُ كُلُـوْا مِـنَ الطَّ يِّبَـاتِ وَاعْمَلُـوْا صَـالِحًا، اِنّيْ بمَـا
تَـعْمَلـوْنَٰ عَلـيْمٌ . وََقـالَ : ۤ يُّ ـهَـا الَّ ـذِيْنَ اٰ مَنُـوْا كُلُـوْا
مِـنْ طَيِّبَـاتِ مَـا رزقـ نٰكُ مْ. ثُمَّ
ذكَِـرَ الَّ رجُـلَٰ يطِيْـلُ ال َّ سـفَرَ اشْـعَثَ اغْبـرَ يَمـ ُّ
د يدَيـهِ الَى ال َّ سـمَا ء: ربِّ،
ربّ، وَمَطعَمُـهُ حَـرامٌِ، وَمَشْـربهُ حَـرامٌ، وَمَلْبسُـهُ حَرَامٌ،
وَغِذَيَ لحراِم، فاَّ نى يسْتجَابُ لذٰ لكَ؟ مسلم ٢:
٧٠٣
7
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,
“Hai para manusia, sesungguhnya Allah itu Baik (Suci). Tidak mau menerima
kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang
mukmin sebagaimana apa yang Dia perintahkan kepada para Rasul. Allah berfirman,
“Hai para Rasul, makanlah dari yang baik-baik (yang halal) dan beramal shalih
lah kalian. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui terhadap apa-apa yang kalian
kerjakan”. [Al-Mukminuun : 51]. Dan
Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari yang baik-baik
apa yang Kami rezqikan kepada kalian”. [Al-Baqarah
: 172] Kemudian (Rasulullah SAW) menyebutkan tentang seorang laki-laki
yang sering bepergian jauh, rambutnya acak-acakan lagi berdebu. Dia berdoa
dengan mengangkat kedua tangannya ke langit, “Ya Tuhanku, Ya Tuhanku”.
Sedangkan makanannya
haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dia dikenyangkan dengan barang
yang haram, lalu bagaimana mungkin dia dikabulkan doanya ?”Muslim 2 : 703] . [HR. عَنِْ ان ِسِ ب
ِن مَالِ ٍك عَ ِن النَّ ـِِبيّ ﷺ قـالَ : طلـبُ الحـلَاِل وَاِجـبٌ عَلـى
كُلّ مُسْلم . الطبرانى فى
الاوسط ٩: ٢٧٧، رقم: ٨٦٠٥
Dari Anas bin Maalik dari Nabi SAW, beliau bersabda,
“Mencari yang halal
9adalah wajib atas setiap
orang Islam”, hal. 277, no. 8605]ِﷲ قـالَ : اربـ عٌ اِ . [HR. Thabarani di
dalam Al-Ausath juz عَ ـنْ عَبْـ ِد ِﷲ بـ ِن عَمْـٍرو اَ َّ
ن رسُـوْلَ ذا كُـ َّ ن
فِيْـكَ فـلَا
عَليْكَ مَا
فاتكَ مِنَ الُّ دنـيا: حِفْـظُ امَانـةٍ، وَصِـدْقُ حَـدِيثٍ، وحُسْـنُ
خَليْـقَةٍ، وَعَِّ فةٌ فِى طُعْمَ ةٍ. احمد ٢:
٥٩١، رقم: ٦٦٦٤
Dari ‘Abdullah bin 'Amr, bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda, “Ada empat hal, apabila empat hal itu ada padamu, maka
tidak mengapa (tidak membahayakan) apa yang terlepas darimu berupa keduniaan.
1. menjaga amanat, 2. jujur dalam berbicara, 3. baik akhlaqnya, dan 4. menjaga
pada makanannya”. [HR. Ahmad juz 2, hal. 591,
no. 6664] عَـ ِن ابـ ِن
عمَـرَ قـالَ : مَـ ِن اشْـتـرى ثَـوًْ بِعَشْـرِة دَراِهـمَ، وَفِيْـِه ِدرهَـمٌ
8
حَرامٌ، لَمْ
يـقْبلِ ﷲُ لهُ صَلَاةً مَا دَامَ عَليْهِ . قالَ : ثُمَّ ادْخَلَ اصْبـعَيْهِ فِى اُذنـيْهِ، ثُمَّ قا لَ: صَُّ متا انْ لَمْ يكُ نِ النَّ ُّ بي ﷺ سَمِعْتهُ يـقُوْل هُ. احمد
Dari Ibnu
‘Umar, ia berkata, “Barangsiapa yang membeli pakaian seharga sepuluh dirham
sedangkan yang satu dirham dari uang yang haram, maka Allah tidak mau menerima
shalatnya selama dia memakainya”. Rawi berkata : Kemudian Ibnu ‘Umar memasukkan
dua jarinya ke dalam dua telinganya dan berkata, “Semoga dua telinga saya
ditulikan jika Nabi SAW tidak menyabdakan sebagaimana yang aku dengar”. [HR. Ahmad juz 2, hal. 416, majhul]no. 5736, dla’if,
karena dalam sanadnya ada perawi bernama Hasyim, dia عَ نْ كَعْ ِب ب
ِن عجْرةَ قالَ : قالَ النَّ ُِّ بي ﷺ:
كَعْبُ بنَ عجْرةَ اِ ن ـَّ هُ لَا يَ دْخُلُ اْلجَنَّ ةَ لَحْمٌ وَدَمٌ
نـَبـتا عَلَى سُحْتٍ، اَلنََّ ارُ اَوْلَى بِهِ . كَعْـبُ بـنَ
ع جِْـ رةَ، النَّ ـاسُ غَـادِ نِ . فـغـادٍ فِى فكَـاكِ
نـفْسِـهِ فمُعْتقُهَـا، وَغَـادٍ مُ
وْبقُهَا. كَعْبُ بِْنَ عُجْرََِة، اَل َّ
صلَاةُ قُـرَْ نٌ وَال َّ صِدَقَةُ بُـرَْهـانٌ وَال َّ صـوْمُ جُنَّ ةٌ، وَال َّ صَدَقَةُ تُطْفئُ
الخَطيْـَئةَ كَمَـا يَـذْهَبُ اْلجَليْـدُ عَلَـى ال َّ صـفَا. ابـن
حبان ١٢: ٣٧٨، ٥٥٦٧
Dari Ka’ab bin ‘Ujrah, dia berkata : Nabi SAW bersabda,
“Hai Ka’ab bin 'Ujrah, sesungguhnya tidak akan masuk surga daging dan darah
yang tumbuh dari barang yang haram, neraka lebih pantas baginya. Hai Ka’ab bin
‘Ujrah, manusia itu memasuki waktu pagi ada dua macam : Pertama, orang yang
mampu menahan nafsunya, maka dia membebaskannya (dari neraka). Kedua, orang
yang membinasakan dirinya. Hai Ka’ab bin ‘Ujrah, shalat itu pendekatan diri
(kepada Allah), shadaqah itu tanda bukti keimanan, dan
puasa itu perisai. meluncurnya hujan es di atas batu
licin”no. 5567] Shadaqah
bisa menghapus dosa sebagaimana . [HR. Ibnu
Hibban juz 12, hal. 378,
9
عَـنْ ابِى
بكْـرٍ الصِّـدِّيقِ اَّ ن النَّ ـ َّ بي ﷺ قَـالَ : لَا يـدْخُلُ الجنَّ ـةَ
جَسَـدٌ غُذِّيَ بِحَرَاٍم . ابو يعلى الموصلى ١:
٥٧، رقم: ٧٨
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, bahwasanya Nabi
SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga jasad yang diberi makan dengan barang
yang haram”. [HR. Abu Ya’la
Al-Maushiliy juz 1, hal. 57, no. 78]عَنْ ابِِى هُرَْيـرََة قَالَ : سَِمِعْتُ رَسُوْلَِ ﷲِ ﷺ
يَقوِْلُِ : لَانْ يَـغْدُِوَ اَحَدُكُمْ فـيحْطـبَ عَلـى ظهْـره فـيـتصَـَّ دقَ
بـه وَيَِسْـتـغْنيَِ بـه ِمـنَ النَّ ـاس خَيْـرٌ لَـهُ منْ انْ يسْألَ رجُلًا
اَعْطَاهُ اَوْ مََنـعَهُ ذٰ لكَ . فاَّ ن اْليدَ العلْيا افضَلُ منَ اليدِ ال ُّ
سفْلَى وَابدَأْ بمنْ تـعوْلُ . مسلم ٢:
٧٢١
Dari Abu Hurairah, ia berkata :
Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Sungguh seseorang diantara
kalian pergi mencari kayu bakar, dan membawanya di atas punggungnya, lalu dari
hasilnya itu ia bisa bershadaqah dan tidak minta-minta kepada orang, adalah
lebih baik baginya daripada ia minta-minta kepada orang, baik orang itu
memberinya atau tidak memberinya, karena tangan yang di atas itu lebih baik
dari pada tangan yang
di
bawah. Dan mulailah (memberi nafqah)
orang yang
menjadi
عَـنْ اَنـ ِس بـ ِن مَالِـ ٍك اَّ ن
رجُـ لًا ِمـنَ الانصَـاِر اتـى النَّ ـ. [HR. Muslim juz 2, hal. 721]”َّ بي ﷺ
يسْـألهُ tanggunganmu. فـقَا لَ: امَا
ِفى بـيْتِكَ شَيِْءِ؟ِ قا لَ: بـ لـى ِحلْـسٌِ نـلْـبسُِِ بـعْضَـهُ وَنـبْسُِـطُ
بـعْضَـهُ وَقـعْـبٌ نشْـربُ فيْـهِ مِـنَ المَـا ء. قـالَ : ائْتـنى مَـا. فـاَ
هُ مَـا، فاخَذَهُما رسُوْلُ ﷲٍ ﷺ بيده وَقِالَ : مَنْ يشْتٍَرى هٰـذَين؟ قـالََ
رجُـلٌ : اََ آ ُخذُهُمَا بدْرَه م. قَا لَ: َم ْن يَزيُْد َعلى دْرَهم؟ َمَّ
رتَـْين اَْو ثلَاً . قَـالَ
10
رجُـ لٌ : اَ آخُـ ذُهُمِا بـ دِرهَم يْنِ. فاعْطِاِهُمـ ا
اَِّ هُ، وَاَخَـ ذَ الـِ دِّرهَميْنِ فاعِْطاهُمَـ اَ الاِنصَِـ ار َّ يِ، وَقـ
الَ : اِشِْـ تَِرِ حَـ دهِمَِا طعَامًـ ا فانْبـ ذْ هُ الَىِ اهْلكَ، وَاشْتَر
لاٰ خَر قُّ دوْمًا فائتنى به، فاَ هُ به فشََّ دِ فيْه رسُـوْلُ ﷲ ﷺ عـوْدًا بيـ
ِدِه، ثُمَّ قـالَ لَـهُ : اذْهَـبِْ
فاحَْتطِـبْ وَبـعْ، ولَا اريـنَّ ـكَ خَمسَةَ عَشَرَ يـوْمًا. فذَهَبَِ الَّ رجُ
لُ يَحْتطبُ وَيبيْعُ، فجَاءَ وَقـدْ اصَـابَ عَشِْرةَ دَراهمَ، فاشْتـرى
ببـعْضهَا ثـوْ وَببـعْضهَا طعَامًاِ. فـقَالَِ
رسُوْلُ ﷲِ ﷺِ: هٰ ذَا خَيْـرٌ لكَ منْ انْ تَجيًِْءَ المٍَسْألةُ نكْتةًٍ
فى وَِجْهـكَِ يَِـوْمَ القٍَ يامَة . اَّ ن المَسٍْأَلةَ لَا تَصْلُحُ اَّ لا
بثَلَاثَة : لـذى فـقْـر مُـدْقعٍ اوْ لـذى
غرم مُفْظعٍ اوْ دَم مُوجعٍ . ابو داود ٢: ١٢٠، رقم: ١٦٤١
Dari Anas bin Malik, bahwasanya ada seorang laki-laki
Anshar datang kepada Nabi SAW lalu minta kepada beliau, maka beliau bertanya, “Bukankah
di rumahmu ada suatu barang ?”. Orang tersebut menjawab, “Ya,
ada pakaian (pelana) unta yang sebagiannya kami pakai (sebagai tutup) dan
sebagiannya kami hamparkan (sebagai tikar) dan sebuah bejana yang biasa kami
minum air dengannya”. Nabi SAW bersabda, “Bawalah kepadaku dua barang
itu”. Kemudian orang tersebut datang kepada beliau
dengan membawa dua barang tersebut. Lalu Rasulullah SAW mengambil dua barang
itu dengan tangan beliau dan bersabda, “Siapa yang mau membeli dua
barang ini ?”. Lalu ada seorang laki-laki berkata, “Saya
mau mengambil dua barang itu dengan satu dirham”. Rasulullah SAW
bersabda lagi, “Siapa
yang mau menambah dari satu dirham ?”. Beliau bersabda demikian
dua atau tiga kali. Lalu ada seorang laki-laki berkata, “Saya
mau mengambil kedua barang itu dengan dua dirham”. Maka Rasulullah SAW
memberikan dua barang itu kepada orang tersebut. Setelah Rasulullah SAW
menerima uang dua dirham tersebut lalu beliau berikan kepada orang Anshar yang
punya barang tersebut sambil bersabda, “Belilah makanan dengan 11
uang yang satu dirham ini lalu berikan kepada keluargamu,
dan yang satu dirham belikan kapak lalu bawalah kepadaku. Kemudian orang
laki-laki tersebut datang kepada beliau dengan membawa kapak. Maka Rasulullah
SAW memasang pegangan kapak tersebut dengan sebatang kayu dengan tangan beliau,
kemudian bersabda, “Pergilah mencari kayu bakar dan juallah ! Dan jangan
sampai aku melihat kamu selama lima belas hari”. Lalu orang tersebut pergi
untuk mencari kayu bakar dan menjualnya. Kemudian (setelah lima belas hari)
orang laki-laki tersebut datang kepada beliau dan sudah mendapatkan hasil
sepuluh dirham, yang sebagian untuk membeli pakaian dan yang sebagian untuk
membeli makanan. Maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya, “Yang
demikian itu lebih baik bagimu daripada kamu datang meminta-minta, karena
meminta-minta itu akan membekaskan noda di wajahmu pada hari qiyamat.
Sesungguhnya minta-minta itu tidak pantas dilakukan kecuali oleh tiga golongan,
yaitu orang yang sangat faqir, atau orang yang terbeban hutang, atau orang yang
harus membayar diyat (tebusan) yang sangat memberatkan”. [HR. Abu Dawud juz 2, hal. 120, no. 1641].
12
Komentar