SISTEM INFORMASI MANAJEMEN “VIRTUAL OFFICE”
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Dewasa ini kemajuan teknologi
dunia sudah sangat pesat sekali,dari tiap tahun ke tahun pasti mengalami
perubahan yang hebat pada kehidupan. Apalagi di indonesia saat ini sedang
mengalami perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dan sudah banyak
sekali sudah perusahaan-perusahaan besar yang berdiri. Sehingga banyak
perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil berlomba-lomba untuk menerapkan
teknologi yang ada maka dari itu Setiap perusahaan itu pastinya akan memiliki cabang-cabang
perusahaan. Alangkah repotnya dunia apabila tidak ada teknologi internet yang
dipakai, internet ini juga mengurangi batasan jarak dan jauh. Pada banyak
perusahaan besar, tersebut pastinya akan memiliki kantor – kantor cabang yang
tersebar di banyak tempat. Kantor – kantor tersebut tentu memiliki kebutuhan
untuk saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itu pada
jaringan komputer, solusi yang pertama yang biasa digunakan adalah dengan
membangun suatu jaringan privat atau pribadi yang menghubungkan seluruh kantor
cabang yang ada dengan cabang – cabang lainnya dan juga dengan kantor pusatnya,
jaringan ini yang biasa disebut dengan Wide Area Network (WAN) mempunyai
cakupan terluas, bahkan dapat dikatakan mencakup seluruh dunia. Secara umum
office automation dapat didefinisikan sebagai otomosasi proses bisnis yang
sebelumnya dilakukan secara manual (document-driven) menjadi otomatis
(electronic-driven) sehingga dokumen yang dipergunakan dalam bentuk yang
dipergunakan dalam proses bisnis tidak lagi dalam bentuk hardcopy, melainkan
dalam bentuk electronik. Definisi kantor secara konvesional adalah sebuah ruang
tempat bekerja dan umumnya identik dengan alamat serta nomor telepon. Internet
telah menjadi bagian revolusi kantor saat ini.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa gagasan yang mendasari
adanya kantor maya tersebut ?
2. Mengapa gagasan ini ada dalam
kantor maya tersebut ?
3. Bagaimana awal mula Sistem
Informasi Eksekutif itu ?
4. Bagaimana cara membuat kantor
maya tersebut ?
5. Media apa yang digunakan untuk
mengkomunikasikan informasi eksekutif ?
6. Apa kegunaan informasi
eksekutif itu ?
7. Apa sajakah sumber informasi
eksekutif itu ?
8. Strategi apa yang digunakan
dalam virtual office tersebut ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN VIRTUAL OFFICE
Virtual Office adalah jasa yang
menyediakan sebuah alamat kantor yang memungkinkan untuk menggunakan alamat
virtual office tersebut sebagai alamat bisnis. Segala macam surat ataupun
keperluan bisnis akan diteruskan ke alamat bisnis yang sebenarnya secara
online. Virtual office (kantor maya) adalah suatu fasilitas dimana semua file
akan tersimpan secara online dan dapat digunakan secara bersama – sama dalam
satu waktu ditempat yang berbeda atau di waktu yang berbeda di tempat berbeda
sehingga lebih produktifdan flexibel.
Perkantoran Maya secara umum
dapat didefinisikan sebagai otomatisasi proses bisnis yang sebelumnya dilakukan
secara manual (document-driven) menjadi otomatis (electronic-driven) sehingga
dokumen yang dipergunakan dalam proses bisnis tidak lagi dalam bentuk hardcopy,
melainkan dalam bentuk elektronik.
2. FAKTOR GAGASAN VIRTUAL OFFICE
MUNCUL
Konsep virtual office diterapkan
pertama kali di kantor regional Xerox di Waltham, Negara bagian Massachusetts.
Xerox memutuskan memakai konsep ini karena konsep konvesional di mana sebuah
kantor dengan computer mainframe yang menyimpan data base maupun mengelolah
penjualan produk, salesman, inventory dan sekelompok salesman yang akan
mendatangi calon pembeli pada daerah masing – masing, di mana jika terjadi
transaksi akan melewati banyak langkah kerja. Adanya gagasan tentang virtual
office dikarenakan kesibukan orang yang semakin banyak, dan tidak mungkin ada
di dua tempat. Oleh karena itu, orang mulai memikirkan bagaimana bisa mengurus
banyak bisnis sekaligus tanpa menggunakan banyak waktu dan biaya untuk
pertemuan langsung. Apalagi jika bisnis itu bertaraf internasional sampai ke
lain benua. Dan pekerjaan kantor dapat dilakukan pada lokasi geografis manapun
selama tempat kerja tersebut terhubung dengan lokasi tetap perusahaan melalui
sejenis komunikasi elektronik.
Kantor maya muncul karena
perkembangan tekhnologi computer yang semakin pesat dan ukurannya semakin
kecil. Kecenderungan orang untuk berpindah – pindah atau mobile sehingga
pemanfa’atan sarana telekomunikasi khususnya telepon seluler semakin
diperlukan. Pemanfa’atan sarana komunikasi jaringan internet untuk melakukan
hal – hal yang sifatnya teleprocessing (ATM dan e-commerce) tumbuh pesat. Hal –
hal tadi didukung mahalnya sewa lahan di kantor – kantor besar mendorong
tumbuhnya kantor maya, sehingga orang tidak lagi harus datang dan bekerja dalam
kantor secara fisik, kegiatan kantor dapat dilakukan di manapun.
3. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DARI VIRTUAL OFFICE
• Keuntungan dari penggunaan
virtual office sebagai berikut :
1. Mengurangi biaya fasilitas.
2. Mengurangi biaya peralatan.
3. Jaringan komunikasi formal.
4. Mengurangi work stoppages.
5. Kontribusi sosial.
• Kerugian dari penggunaan
virtual office sebagai berikut :
1. Kurangnya rasa memiliki.
2. Ketakutan kehilangan
pekerjaan.
3. Moral rendah.
4. Tekanan keluarga.
4. STRATEGI PEMBUATAN VIRTUAL OFFICE
• Strategi yang dapat dilakukan
untuk menerapkan kantor maya adalah :
1. Menyediakan sumberdaya
computer.
2. Menyediakan akses ke
sumberdaya informasi.
3. Menyediakan perlengkapan
nonkomputer.
4. Mengatur penerusan panggilan
telepon.
5. Menggunakan konferensi
telepon.
6. Menjadwalkan pertemuan
regular.
7. Mengikuti pekerjaan rutin.
• Selain hal – hal di atas, ada
tiga hal penting yang menjadi wacana akonomis dalam kantor maya yaitu :
1. Informasi, menjadi komoditas
yang sangat vital terutama untuk membantu para manajer mengambil keputusan.
Dalam kantor maya informasi tersimpan dan terdistribusi dengan baik dalam
database perusahaan.
2. Ide, dapat disebarluaskan
segera didiskusikan ke seluruh kelompok pengambil keputusan delam perusahaan
untuk segera didiskusikan tanpa harus menunggu berkumpul terlebih dahulu. Ide
juga dapat muncul dari ruang – ruang diskusi (board service).
3. Intelijen, kegiatan mengumpulkan
informasi dari stakeholder dapat dilakukan lebih mudah karena banyak informasi
yang bersifat terbuka.
5 . SISTEM
INFORMASI EKSEKUTIF
Istilah eksekutif diterapkan agak
bebas. Eksekutif sering dikaitkan dengan perencanaan jangka panjang dan berorientasi
pada kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan
hanya ada sistem informasi fungsional, manajer pucuk akan menerima semua
informasi dari subsistem-subsistem fungsional dan para eksekutif harus
menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi
mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut.
• Beberapa pandangan tentang apa
yang dilakukan eksekutif :
1. Menurut Henri Fayol, semua
manajer melakukan fungsi – fungsi manajemen yang sama: merencanakan,
mengorganisasikan, menyusun staf, mengarahkan dan mengendalikan. Perencanaan
sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan fungsi-fungsi lain oleh
tingkat yang lebih rendah.
2. Peran-peran manajerial
Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi orientasinya berbeda
untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah negotiator. Salah satu
contoh, seorang manajer puncak berunding dalam menggabungkan usaha (merger),
dan manajer tingkat bawah/rendah berunding tentang tanggal penerimaan dengan
pemasok.
3. Agenda dan jaringan Kotter,
menurut Prof. John P. Kotter dari Harvard para eksekutif mengatasi tantangan
pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap: (a) menetapkan agenda – tujuan yang
harus dicapai perusahaan (panjang, mencegah, dan jangka pendek); (b) membangun
jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus menyelesaikan agenda
tersebut; (c) menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga anggota
jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu.
Pikiran manajer sering dipandang
sebagai black box, yang tidak boleh dibuka. Menurut Prof. Daniel J. Isenberg
dari Harvard, bahwa eksekutif berpikir mengenai dua kelompok umum masalah:
bagaimana membuat sesuatu dilaksanakan dan bagaimana menangani sejumlah kecil
masalah utama atau sasaran umum. Seorang eksekutif sering melompat dari
definisi masalah ke penerapan solusi dan kemudian kembali ke evaluasi
alternatif. Eksekutif memang sering membuat keputusan rasional, tetapi mungkin
tidak selalu merupakan hasil dari mengikuti serangkaian langkah-langkah yang
terdefinisikan secara baik dalam urutan yang sama.
Sistem Informasi Eksekutif berada
di puncak sistem – sistem informasi fungsional, menyediakan informasi bagi
eksekutif. didefinisikan sebagai: Sistem terkomputerisasi yang memberi
eksekutif akses yang mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan
dengan faktor keberhasilan kebutuhannya.
6. KEBUTUHAN
INFORMASI EKSEKUTIF YANG UNIK
Eksekutif memiliki tanggung jawab
yang unik dan terlibat dalam proses berpikir yang unik, mereka juga memiliki
kebutuhan informasi yang unik. Ada 3 penelitian mengenai penggunaan informasi
oleh eksekutif.
1. Penelitian Mintzberg : orang
pertama melakukan penelitian formal mengenai kebutuhan informasi eksekutif. Ada
5 kegiatan dasar yang membentuk waktu CEO – tugas administrasi (desk work) 22%,
panggilan telepon 6%, pertemuan tak terjadwal 10%, pertemuan terjadwal 59%, dan
kunjungan 3%.
2. Penelitian Jones dan Mc. Cleod
: penelitian mengenai arus informasi masuk dari 5 eksekutif. Para eksekutif
tersebut mencakup CEO suatu rangkaian toko pengecer, CEO suatu bank, presiden
direktur suatu perusahaan asuransi, wakil presiden direktur keuangan, dan wakil
presiden direktur perpajakan. Penelitiannya dirancang untuk menjawab pertanyaan
: mencapai eksekutif? Selama dua minggu eksekutif dan sekretaris mereka
mencatat 1.454 transaksi informasi yang menjalin ke eksekutif. Transaksi adalah
suatu komunikasi yang melibatkan medium apapun: laporan komputer, memo,
kunjungan pengamatan, panggilan telepon, surat, rapat dan sebagainya. Rata-rata
29 transaksi/hari. transaksi diberi nilai 0 (tanpa nilai) hingga 10 (maksimum).
Hasil pengamatan menunjukkan ada variasi dalam tingkat nilai yang diberikan
oleh tiap eksekutif, berkisar dari rata-rata 2,9 untuk wakil presiden direktur
perpajakan hingga 5,5 untuk CEO bank. Lingkungan menyediakan volume terbesar,
tetapi juga menyediakan informasi dengan nilai rata-rata terendah. Sebaliknya
sumber yang menyediakan volume paling sedikit adalah komite, tetapi mereka
menyediakan informasi dengan nilai tertinggi. Dua tingkat yang langsung dibawah
eksekutif menyediakan informasi terbaik dalam hal volume dan nilai yang tinggi.
mengkomunikasikan informasi eksekutif? Media tertulis mencapai 61% dari jumlah
transaksi. Panggilan telepon merupakan satu-satunya komunikasi lisan yang
bervolume besar. Sayang bagi para eksekutif, tiga media yang paling sedikit
mereka kendalikan (surat, memo dan panggilan telepon) mencapai 60% transaksi.
peneliti dibantu oleh para eksekutif memberikan suatu peran keputusan untuk
tiap transaksi informasi. Pemberian tersebut mencerminkan bagaimana eksekutif
akan menggunakan informasi itu. Penggunaan informasi: penanganan gangguan 42%,
entrepreneur 32%, pengalokasian sumberdaya 17%, negosiator 3%, dan tidak diketahui
6%.
• Ada tiga penemuan penelitian
yang paling menonjol : berasal dari sumberdaya lingkungan, tetapi informasi
intern diberi nilai lebih tinggi. eksekutif berbentuk tertulis, tetapi
informasi lisan diberi nilai lebih tinggi. sangat sedikit informasi langsung
dari komputer. Tidak ada sistem informasi eksekutif yang sepenuhnya berbasis
komputer.
3. Penelitian Rockart dan Treacy.
Sukar untuk membedakan usaha pada sistem informasi eksekutif antara penelitian
Mintzberg dan penelitian 1980-an oleh John Rockart dan Michael Treacy, keduanya
dari MIT. Salah satu hasil penelitian mereka yang menyatakan bahwa dari 16
perusahaan yang diamati satu dari 3 pejabat puncak – sangat sering CEO –
menggunakan sendiri komputer. Salah satu pendukung komputer yang paling berdedikasi
adalah Ben W. Heineman, CEO dari Northwest Industries.
Istilah Sistem Informasi
Eksekutif (SIE) pertama kali muncul dalam laporan penelitian Rockart dan
Treacy. Para peneliti tersebut menemukan : menggunakan informasi komputer
terutama dalam perencanaan dan pengendalian. informasi mengenai berbagai
industri, pelanggan, pesaing dan unit-unit bisnis dalam 3 periode waktu : masa
lalu, kini, dan masa depan. eksekutif menggunakan Sistem Informasi Eksekutif
untuk mengakses status saat ini dan memproyeksikan trend serta melakukan
analisis pribadi atas data. eksekutif dibantu oleh pelatih Sistem Informasi
Eksekutif dan sopir Sistem Informasi Eksekutif. Pelatih Sistem Informasi
Eksekutif adalah anggota staf eksekutif, jasa informasi atau organisasi
konsultasi luar yang menyediakan bantuan dalam memulai sistem. Sopir Sistem
Informasi Eksekutif adalah anggota staf eksekutif yang mengoperasikan peralatan
bagi eksekutif.
7. MENEMPATKAN
KOMPUTER DALAM PERSPEKTIF
Walau beberapa eksekutif
mengandalkan komputer, secara proporsional lebih sedikit pemakai komputer di
tingkat eksekutif daripada di tingkat lain. Alasannya:
(1) masalah pada tingkat
eksekutif kurang terstruktur, oleh sebab itu lebih sulit untuk didukung dengan
pengolah komputer;
(2) eksekutif lebih tua dan jarang
mendapatkan kesempatan pelatihan komputer formal. Pokok-pokok penting dalam
pembahasan ini : sesuatu yang pribadi; sebagian dari semua informasi yang
mencapai seorang eksekutif.
8. SARAN –
SARAN UNTUK MEMPERBAIKI SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Eksekutif harus mengambil
langkah-langkah untuk meningkatkan peran komputer dalam sistem informasi
mereka. Ada 5 langkah yang bisa dilakukan :
1. Mencatat transaksi-transaksi
informasi yang masuk: data dapat dimasukkan dalam database dan dapat disiapkan
laporan yang memungkinkan eksekutif menjawab setiap pertanyaan.
2. Merangsang sumber – sumber
yang bernilai tinggi: dengan teridentifikasinya sumber-sumber bernilai tinggi,
eksekutif kemudian dapat bertindak untuk memudahkan komunikasi sumber-sumber
tersebut.
3. Memanfaatkan peluang: jika
sepotong informasi yang baik datang eksekutif harus meraihnya.
4. Menyesuaikan sistem pada
perorangan: sesuai penelitian Jones dan McCleod, tiap eksekutif memiliki gaya
pengumpulan informasi yang unik.
5. Memanfaatkan teknologi : Eksekutif
umumnya berpikiran terbuka mengenai sistem informasi mereka dan akan
mempertimbangkancara apapun untuk memperbaikinya.
9. Sistem Informasi Eksekutif Berbasis Komputer
Sistem informasi eksekutif
(executive information system), atau EIS, merupakan suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan.
Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat.
Para eksekutif membangun EIS atas
dasar konsep – konsep manajemen. Ada 3 konsep yang perlu dibahas, yaitu: faktor
– faktor penentu keberhasilan (critical success factors), management by
exception, dan model mental.
• Faktor-faktor penentu
keberhasilan
Tahun 1961 D. Donald Daniel dari
McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor
ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri
kendaraan bermotor, CSF (critical success factors) yang diyakini adalah model,
jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang efisien.
CSF industri asuransi jiwa adalah pengembangan personil manajemen agen,
pengendalian personil administratif, dan inovasi menciptakan produk – produk
asuransi.
• Management by exception
Tampilan layar yang digunakan
eksekutif sering menyertakan management by exception dengan membandingkan
kinerja yang diharapkan dengan kinerja aktual. Perangkat lunak EIS dapat
mengidentifikasi perkecualian-perkecualian secara otomatis dan membuatnya
diperhatikan oleh eksekutif.
• Model mental
Peran utama EIS adalah membuat
sintesis, atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan
kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi (information
compression) dan menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi
perusahaan. Tahun 1973, P.N. Johnson – Lavid menciptakan istilah model mental,
yakni “memungkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan, untuk
memahami fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk
mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian melalui
pengganti (proxy).”
10. KEPUTUSAN PENERAPAN EIS
Untuk menerapkan EIS berbasis
komputer, ada 3 pertimbangan yang perlu dilakukan:
1. Perlukah kita mengembangkan
EIS? Jika jawabannya tidak, eksekutif cukup mengandalkan sistem yang ada
sekarang.
2. Jika jawabannya ya; apakah
tersedia perangkat lunak produktivitas perorangan siap pakai (prewritten
personal productivity software) yang memenuhi kebutuhan eksekutif? Jika ada
perangkat lunak itu dibeli.
3. Jika tidak; perlukah kita
membeli perangkat lunak EIS siap pakai? Jika ya, perangkat lunak tersebut
dibeli; jika tidak staf jasa informasi perusahaan menciptakan perangkat lunak
EIS pesanan (custom EIS software).
• Perangkat lunak produktivitas
perseorangan siap pakai adalah S/W umum yang dapat digunakan oleh setiap orang
untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri. Contoh : DBMS, paket spreadsheet
elektronik, paket grafik, sistem manajemen proyek.
• Perangkat lunak EIS siap pakai:
khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi eksekutif. Contoh S/W awal
EIS yang dirancang untuk mainframe adalah Pilot Executive Software, Inc.dari
Boston dan Comshore, Inc. dari Aum Arbor, Michigan. Sekarang S/W untuk PC sudah
banyak ada.
11. FAKTOR – FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN EIS
Rockart dan Delong
mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan EIS, yaitu :
1. Sponsor eksekutif yang
mengerti dan berkomitmen; eksekutif tingkat puncak, lebih baik CEO, harus
berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong penerapannya.
2. Sponsor operasi, kalau sponsor
eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih rendah, misal wakil
presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan
spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana.
3. Staf jasa informasi yang
sesuai; tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara
eksekutif menggunakan sistem itu.
4. Teknologi informasi yang
sesuai; H/W dan S/W tidak lebih dan tidak kurang.
5.
Manajemen data; data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan
jam dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui drill-down – dengan
bertanya kepada manajer data atau keduanya.
6.
Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis; EIS harus berhasil memecahkan
masalah-masalah spesifik/untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi
informasi.
7.
Manajemen atas penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu
upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tanggal
tersebut, kemudian menerapkan EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.
8.
Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem; jika manajemen tingkat atas mulai
menerima informasi dari EIS, manajer tingkat bawah ingin menerima output yang
sama.
12. TREND EIS MASA DEPAN
1.
Penggunaan EIS di perusahaan besar akan menjadi umum.
2.
Terdapat kebutuhan akan perangkat lunak EIS khusus berharga murah.
3.
SIM dan DSS masa depan akan tampak seperti EIS masa kini.
4.
Eksekutif akan menjaga komputer dalam perspektif.
•
Kebanyakan EIS menunjukkan:
1.
Sesuaikan dengan pemakai eksekutif perorangan
2.
Mengekstraksi, menyaring, meringkas dan menangkap data yang penting
3.
Memberikan akses status online, analisa trend, pelaporan kekecualian dan drill
down (yaitu memungkinkan pemakai untuk mengakses kerincian atau data yang
mendukung yang berada di bawah data yang teringkas)
4.
Mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang bersifat
luas
5.
Bersifat user-friendly dang menggunakannya hanya dibutuhkan ketrampilan yang
sedikit tanpa pelatihan
6.
Digunakan secara langsung oleh eksekutif tanpa intermediary (perantara)
7.
Menampilkan informasi grafik, tabuler dan/atau tekstual
Sedangkan
Sistem Penunjang Eksekutif (ESS) biasanya mengacu pada sistem yang memiliki set
kemampuan yang lebih dari EIS. EIS mempunyai konotasi yang memberikan
informasi, sedangkan istilah ESS berkonotasi memberikan kemampuan dukungan yang
lain selain memberikn informasi.
•
Selain kemampuan yang ada pada EIS, dalam ESS mempunyai kemampuan tambahan
diantaranya:
1.
Memberikan dukungan kepada komunikasi elektronik (mis:Email, computer
conferencing, dan word proccesing)
2.
Mempunyai kemampuan analisa data
3.
Mempunyai alat pengorganisasian
Kemampuan
tambahan tersebut biasanya berada sebagai pilihan atau option pada menu utama.
EIS timbul akibat adanya kegagalan dalam memberikan dukungan komputer terhadap
eksekutif. Hal tsb disebabkan antara lain:
1.
Para eksekutif yang tidak mengikuti perkembangan komputer, sehingga kesulitan
dalam menggunakan komputer.
2.
Senior eksekutif yang mempunyai waktu yang padat, sehigga tidak mau menggunakan
sistem yang memerlukan pelatihan terlebih dahulu.
3.
Kesulitan dalam memahami sifat yang menginginkan sistem yang digunakan harus
lebih responsif dari pada manusia atau personel staffnya.
•
Pengembangan EIS dapat terjadi akibat:
1.
Dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior
2.
Harus dibuat/dikembangkan oleh personil yang mempunyai ketrampilan bisnis
maupun teknis
3.
Harus mudah digunakan, sehingga bisa dianggap bersifat intuitif (mudah
dimengerti)
1.
Tekanan eksternal, yang berasal dari lingkungan diluar perusahaan dan bisa
meliputi gejolak lingkungan (bahan mentah, dll), persaingan yang meningkat
serta semakin ketatnya peraturan pemerintah.
2.
Tekanan internal meliputi adanya kebutuhan akan informasi baru, lebih baik dan
lebih tepat waktu, adanya keharusan untuk mengelola organisasi yang semakin
kompleks dan sulit untuk dijalankan serta adanya kebutuhan akan sistem
pelaporan yang lebih efisien.
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Virtual
Office dan Sistem Informasi Eksekutif (EIS) memiliki peranan yang sangat
penting dalam perkembangan sistem informasi dewasa ini. Virtual office (kantor
maya) dapat menyediakan suatu fasilitas dimana semua file akan tersimpan secara
online dan dapat digunakan secara bersama – sama dalam satu waktu ditempat yang
berbeda atau di waktu yang berbeda sehingga lebih produktif dan flexibel.
Sistem Informasi Eksekutif (EIS) merupakan sistem terkomputerisasi yang memberi
eksekutif akses yang mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan
dengan faktor keberhasilan kebutuhannya.
Komentar