MAKALAH INDUVIDU DALAM ORGANISASI
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa kita sadari kita
sering melakukan kegiatan berorganisasi.Misalnya dalam keluarga kita, ada ayah
yang menjadi seorang pemimpin, ibu menjadi diibaratkan seorang manajer, dan
kita anaknya sebagai anggota dari organisasi. Ada banyak faktor, salah satunya
adalah faktor individu yang akan kita bahas dalam makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian Kontribusi dan Kompensasi
2. Apa
Faktor yang terkait dengan Individu dalam Organisasi
3. Apa
Faktor Individu dan Kepribadian
4. Apa
Perilaku Lain dari Individu
5. Apa
Perilaku Individu dan Sikap Berorganisasi
6. Apa
Isu Tentang Perilaku Individu
C.
Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk Menegetahi pengertian Kontribusi dan
Kompensasi
2. Untuk Mengetahui Faktor yang terkait dengan
Individu dalam Organisasi
3. Untuk Mengetahui Faktor Individu dan
Kepribadian
4. Untuk Mengetahui Perilaku Lain dari Individu
5. Untuk Mengetahui Perilaku Individu dan Sikap
Berorganisasi
6. Untuk Mengetahui Isu Tentang Perilaku
Individu
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Kontribusi dan Kompensasi
Ada dua konsep yang mendasari mengapa faktor individu
perlu untuk di pelajari dan di pahami sehubungan dengan manajemen perusahaan,
khususnya dalam fungsi implementasi dan fungsi perusahaan. Dua konsep ini
adalah kontribusi, yaitu apa yang akan di berikan oleh individu bagi
organisasi. Sebaliknya, kompensasinya, yaitu apa yang akan diberikan oleh
organisasi bagi individu.kedua konsep ini akan saling mempengaruhi dalam hal
implimentasi rencana organisasi.
B.
Faktor yang terkait dengan Individu dalam
Organisasi
Selain dua konsep di atas, ada tiga factor lain yang
perlu kita pahami lebih lanjut mengenai faktor individu dalam organisasi.
Ketiga hal tersebut adalah:
1. Kontrak
spikologis
Yang di maksud mkontrak spikologis adalah suatu
kesepakatan tak tertulis antara individu dan organisasi/pewrusahaan.kesepakatan
tak tertulis tersebut adalah secara spikologis tenaga kerja tersebut akan
memberikan hal yang terbaik bagi organisasi. Sebaliknya, individu tersebut
memiliki semacam pengharapan kepada organisasi.
2. Kesesuaian
tenaga kerja yang di butuhkan perusahaan
Kesuaian tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan
terkait dengan factor individu dari tenaga kerja.Dalam kenyataan, perusahaan
tidak selalu mendapatkan tenaga kerja yang benar-benar sesuai harapan dan
tuntutan dalam pekerjaan.Hal tersebut bisa di karenakan individu benar-benar
tidak ada yang sempurna.
3. Keragaman individu dalam organisasi
Manusia di takdirkan tidak sama, baik dari sisi belakang
biologisnya,pendidikan, karakteristik setiap individu tenaga kerja. Oleh karena
itu perusahaan perlu memahami keragaman ini secara lebih terbuka dan
menerimanya sebagai dinamika yang terdapat dalam organisasi manapun.
C.
Faktor Individu dan Kepribadian
Kepribadian atau personality pada dasarnya merupakan
karakteristik psikologi dan perilaku dari individu yang sifatnya permanent yang
membedakan satu individu dengan individu lainnya.Sedangkan prilaku merupakan
bentuk perwujudan tingkah laku dari individu yang di tentukan oleh
kepribadiannya masing-masing. Di antara pemahaman yang harus diketahui para
manager adalah apa yang dinamakan sebagai “model lima dimensi mengeanai
kepribadian”( the big five of personality), sebagaimana yang di kemukakan oleh
griffin(2000). Kelima jenis prilaku adalah:
Ø
Agreeableness(tingkat persetujuan),yaitu tingkat kemampuan individu dalam
berinteraksi dan bekerja dengan orang lain.
Ø
Conscistiousness(tingkat kesadaran dan keseriusan), yaitu keseriusan individu
terhadap rencana pencapaian tujuan dari organisasi.
Ø
Negative emotion(tingkat emosi negative),yaitu tingkat emosi yang negative
merujuk kepada ketidakstabilan emosi yang di milki oleh individu dalam
pekerjaan.
Ø
Extravertion(tingkat keleluasaan dan kenyamanan),yaitu prilaku yang merujuk
kepada kemampuan individu untuk merasa nyaman dan leluasa bagi orang lain untuk
berinteraksi dengannya.
Ø
Openness(tingkat keterbukaan), yaitu tingkat keterbukaan merujuk kepada prilaku
individu untuk bersikap terbuka terhadap orang lain.
D.
Perilaku Lain dari Individu
Selain perilaku kelima perilaku yang di jelaskan dalam
model lima dimnensi kepribadian di atas. Terdapat beberapa perilaku lainnya
yang mempengaruhi perilaku di dalam organisasi. Perilaku-perilaku tersebut
adalah:
Locus of control, prilaku ini merujuk kepada sebuah
keyakinan yang di miliki individu mengenai hasil yang mereka peroleh merupakan
akibat dari apa yang mereka lakukan.
Self-eficasy,prilaku ini merujuk kepada kepercayaan
diri individu untuk melakukan sesuatu.
Authoritarianism, prilaku ini merujuk kepada keyakinan
individu akan peran tingkatan hierarki dalam sebuah organisasi dengan kekuasaan
organisasi.
Machiavelism, ini merujuk kepada prilaku untuk
merekayasa prilaku orang lain selama rekayasa prilaku tersebut akan membantu
kita dalam mencapai tujuan.
Self-estem, prilaku ini merujuk kepada keyakinan dari
seseorang atau individu bahwa dirinya layak mendapatkan penghargaan.
Risk propensity, prilaku ini merujuk kepada
kecendrungan individu dalam hal resiki dan menjawab tantangan.
E.
Perilaku Individu dan Sikap Berorganisasi
Sikap atau attitude pada dasarnya merupakan prinsip
yang di ambil oleh individu berdasarkan kepribadian, keyakinan, dan perasaannya
menyangkut suatu gagasan, situasi, atau lingkungan yang di
hadapinya.Griffin(2000) menjelaskan bahwa sikap memiliki tiga komponen utama,
yaitu komponen afektif menyangkut perasaan yang dirasakan oleh seseorang
mengenai gagasan, situasi aau lingkungan yang dihadapinya. Komponen kognitif
menyangkut pengetahuan seseorang mengenai suatu yang terkait dengan gagasan,
situasi maupun lingkungan yang di hadapinya.Dan komponen intense, yaitu
menyangkut harapan dari seseorantg akibat dari gagasan, situasi maupun
lingkungan yang di hadapinya.
F.
Isu Tentang Perilaku Individu
a.Perilaku Individu dan
Stres
Salah satu isu yang di bahas disini adalah
stress.Stres pada dasarnya merupakan respons individu terhadap tekanan yang
tinggi dalam pekerjaan.Tekanan yang tinggi ini sering kali dinamakan sebagai
stressor. Stres terjadi seiring dengan pengalaman yang dilalui oleh individu
yang dinamakan general adaptation syndrome (GAS).berikut tahapan-tahapan dalam
GAS:
· Tahap1(alarm), yaitu tahap dimana individu
mengalami sesuatu yang menyebabkan dirinya memberikan respon yang tidak
biasanya. Sesuatu itu bisa berupa, tekanan, kondisi fisik, atau perintah diluar
kebiasaan.
· Tahap2(resistence), yaitu tahap di mana
individu melakukan penyesuaian diri berupa reaksi atas respon yang dia lakukan
pada tahap alarm. Seperti tindakan
membiarkan Sesutu atau menyelesaikannya.
·
Tahap3(exhaustion), tahap dimana individu mengalami indikasi lain sebagai
akibat dari penyesuaian yang dilakukan
pada tahap sebelumnya. Indikasi ini dapat berupa indikasi yang lebih baik dari
keaddaan di tahap1,tahap2 atau sebaliknya ketika respon yang dilakukan pada
tahap1 dan 2 tidak menyelesaikan masalah yang di alami pertama kali di tahap1.
ü Penyebab-penyebab stres
Di antara Penyebab-penyebab stres dalam pekerjaan
adalah tuntutan pekerjaan (task demands) yaitu tekanan-tekanan terhadap
individu yang di sebabkan oleh adanya tuntutan tugas dari organisasi yang harus
di selesaikan, tuntutan fisik(physical demands) terkait dengan fisik dari
organisasi dimana dirinya bekerja, seperti kualitas tempat kerja atau kondisi
fisik yang tengah sakit, tuntutan peran atau fungsi(roledemands) terkait dengan
tekanan yang diakibatkan adanya ambisi dari individu mengenai sesuatu yang
ingin di capai di organisasi, dan tuntutan interpersonal(interpersonal
demands)terkait dengan tekanan yang muncul dari rekan kerja,kelompok kerja,
maupun ada konflik personal dalam organisasi.
ü Konsekuensi-konsekuensi stres
Di antara konsekuensi-konsekuensi stres adalah
konsekuensi-konsekuensi psikologis, atau medis dari stres berhubungan dengan
kesehatan mental dan kebahagiaan individu, misal depresi, gangguan tidur.Stres
individual juga memiliki konsekuensi langsung ke perusahaan.Bagi karyawan
operasi misal, stres bisa berdampak pada kualitas kerja yang buruk dan
produktivitas yang rendah. Dan konsekuensi lain adalah burnout—perasaan
letih(secara fisik dan mental) yang mungkin muncul saat seseorang mengalami
stres yang terlalu parah dalam jangka waktu yang lama. burnout berakibat pada
kelelahan berkepanjangan, frustasi, dan keputusasaan.
ü Pengendalian stres
Bagaimana stres dapat dikendalikan?Di antara upaya
yang dapat di upayakan adalah di antaranya melalui olah raga yang teratur,
relaksasi, manajemen waktu, Merubah suasana atau lingkungan pekerjaan, dan
support group.
b.Kreativitas Individu
dalam Organisasi
Selain stres, salah satu isu penting yang terkait
dengan karakteristik individu adalah kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan
individu dalam memunculkan suatu gagasan baru mengenai sesuatu, terutama dari
apa yang sudah di ketahui. Kreativitas sangat di perlukan dalam organisasi
sebagai bagian dari kemampuan organisasi untuk terus beradaptasi dengan
perubahan.Perubahan senantiasa memunculkan suatu yang baru. Oleh karena itu
individu yang mampu untuk menghasilkan suatu yang baru memiliki kontribusi
positif bagi organisasi.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan atau pendorong
individu menjadi kreatif. Faktor
tersebut adalah:
Pengalaman individu dengan kreativitas terkait dengan
latar belakang individu sebelumnya yang terkait dengan kreativitas.Perlakuan
terhadap individu terkait dengan bagaimana cara manager misalnya memperlakukan
tenaga kerja. yang terakhir adalah kemampuan kognitif dari individu terkait
dengan keragaman karakteristik Individu dalam hal kemampuan kognitifnya. Ada
individu yang cenderung Invergentcognitifthinking, yaitun terbiasa untuk
melihat berbagai perbedaan dari berbagai persamaan yang ada.Ada pula individu
yang convergent cognitif thinking, yaitu individu yang terbiasa untuk melihat
persamaan dari perbedaan yang ada.
Bagaimana tahapan kreativitas terbangun?Paling tidak
ada 4 tahap yang terjadi ketika sebuah gagasan kreatif muncul. Tahapan tersebut
adalah:
Ø Tahap persiapan. Tahapan ini bisa berupa
proses pendidikan tertentu atau pelatihan yang di berikan kepada individu. Juga
dapat berupa pemberian informasi kepada individu mengenai hal-hal organisasi
atau perusahaan.
Ø Tahap inkubasi. Pada tahap ini individu di
kondisikan pada kondisi tertentu yang memungkinkan dirinya untuk mendapatkan
gagasan baru mengenai sesutu.
Ø Tahap penemuan gagasan. Pada tahap ini
individu berhasil menemukan gagasan yang mungkin akan memberikan manfaat
perubahan bagi organisasi.
Ø Tahap pengujian. Tahap ini merupakan tahapan
terakhir untuk menyelesaikan gagasan kreatif.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kontribusi dan Kompensasi
Kontribusi, yaitu apa yang akan di berikan oleh
individu bagi organisasi. Sebaliknya, kompensasinya, yaitu apa yang akan
diberikan oleh organisasi bagi individu.kedua konsep ini akan saling
mempengaruhi dalam hal implimentasi rencana organisasi.
B. Faktor
yang terkait dengan Individu dalam Organisasi
1. Kontrak
spikologis
2.
Kesesuaian tenaga kerja yang di butuhkan perusahaan
3. Keragaman
individu dalam organisasi
C.
Faktor Individu dan Kepribadian
o
Agreeableness (tingkat persetujuan)
o
Conscistiousness (tingkat kesadaran dan keseriusan)
o Negative
emotion (tingkat emosi negative)
o Extravertion
(tingkat keleluasaan dan kenyamanan)
o Openness
(tingkat keterbukaan)
D.
Beberapa Perilaku Lain dari Indvidu
Perilaku-perilaku
tersebut adalah:
ü Locus of
control
ü Self-eficasy
ü Authoritarianism
ü Machiavelism
ü Self-estem
ü Risk
propensity
E.
Perilaku Individu dan Sikap Organisiasi
Griffin(2000) menjelaskan bahwa sikap memiliki tiga
komponen utama, yaitu komponen afektif menyangkut perasaan yang dirasakan oleh
seseorang mengenai gagasan, situasi aau lingkungan yang dihadapinya. Komponen
kognitif menyangkut pengetahuan seseorang mengenai suatu yang terkait dengan
gagasan, situasi maupun lingkungan yang di hadapinya.Dan komponen intense,
yaitu menyangkut harapan dari seseorantg akibat dari gagasan, situasi maupun
lingkungan yang di hadapinya.
F.
Beberapa Isu Tentang Perilaku Individu
a.
Perilaku Individu dan Stres
Stres
terjadi seiring dengan pengalaman yang dilalui oleh individu yang dinamakan
general adaptation syndrome (GAS).berikut tahapan-tahapan dalam GAS:
· Tahap1(alarm)
· Tahap2(resistence)
· Tahap3(exhaustion)
b. Kreativitas Individu dalam Organisasi
Ada beberapa faktor yang menyebabkan atau pendorong
individu menjadi kreatif. Faktor
tersebut adalah:
Pengalaman individu dengan kreativitas, Perlakuan
terhadap individu, kemampuan kognitif dari individu.
Tahapan kreativitas :
ü Tahap persiapan
ü Tahap inkubasi
ü Tahap penemuan gagasan
ü Tahap pengujian
Komentar