BILANGAN BERPANGKAT
1. Bilangan Berpangkat
Sederhana
Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering menemui perkalian bilangan-bilangan dengan
faktor-faktor yang sama. Misalkan kita temui perkalian bilangan-bilangan
sebagai berikut.
Perkalian
bilangan-bilangan dengan faktor-faktor yang sama seperti di atas, disebut
sebagai perkalian berulang. Setiap perkalian berulang dapat dituliskan secara
ringkas dengan menggunakan notasi bilangan berpangkat. Perkalian
bilanganbilangan di atas dapat kita tuliskan dengan:
Bilangan 23, 35, 66 disebut
bilangan berpangkat sebenarnya karena bilangan-bilangan tersebut dapat
dinyatakan dalam bentuk perkalian berulang. Bilangan berpangkat an dengan
n bilangan bulat positif didefinisikan sebagai berikut.
2. Bilangan Berpangkat Negatif
Apa yang terjadi jika m =
0? Dari pembahasan di atas jika dipilih m = 0, maka:
B. Bilangan Pecahan
Berpangkat
Untuk menentukan hasil
pemangkatan bilangan pecahan berpangkat dapat di gunakan definisi bilangan
berpangkat. Jika a, b∈ B, b ≠ 0, n adalah bilangan bulat positif maka:
C. Bentuk Akar
Dalam matematika kita
mengenal berbagai jenis bilangan. Beberapa contoh jenis bilangan diantaranya
adalah bilangan rasional dan irrasional. Bilangan rasional adalah bilangan yang
dapat dinyatakan dalam bentuk , dengan m, n ∈ B dan n ≠ 0.
Contoh bilangan rasional seperti: , 5, 3 dan seterusnya. Sedangkan bilangan irrasional
adalah bilangan riil yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk , dengan m, n ∈ B dan n ≠ 0.
Bilangan-bilangan seperti termasuk bilangan irrasional, karena hasil akar dari
bilangan tersebut bukan merupakan bilangan rasional.
Bilangan-bilangan semacam
itu disebut bentuk akar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bentuk akar adalah
akar-akar dari suatu bilangan riil positif, yang hasilnya merupakan bilangan
irrasional.
1. Operasi Hitung Bentuk
Akar
Dua bilangan bentuk akar
atau lebih dapat dijumlahkan, dikurangkan, maupun dikalikan.
a. Penjumlahan dan
Pengurangan Bentuk Akar
Untuk memahami cara menjumlahkan dan mengurangkan bilangan-bilangan dalam bentuk akar, perhatikan contoh – contoh berikut.
Untuk memahami cara menjumlahkan dan mengurangkan bilangan-bilangan dalam bentuk akar, perhatikan contoh – contoh berikut.
Dari contoh di atas, maka
untuk menjumlahkan dan mengurangkan bilangan-bilangan dalam bentuk akar dapat
dirumuskan sebagai berikut. Untuk setiap a, b, dan c bilangan rasional positif,
berlaku hubungan:
b. Perkalian Bentuk Akar
Untuk sembarang bilangan bulat positif a dan b berlaku sifat perkalian berikut.
Sifat di atas sekaligus
dapat digunakan untuk menyederhanakan bentuk akar.
c. Pemangkatan Bilangan
Bentuk Akar
Bentuk akar juga dapat dipangkatkan. Adapun pemangtkatan bentuk akar akar didapat beberapa sifat.
Bentuk akar juga dapat dipangkatkan. Adapun pemangtkatan bentuk akar akar didapat beberapa sifat.
2) Pemangkatan bentuk dengan pangkat negatif
Bentuk akar dengan pangkat negatif sama halnya dengan bilangan berpangkat bilangan negatif. Sehingga:
Bentuk akar dengan pangkat negatif sama halnya dengan bilangan berpangkat bilangan negatif. Sehingga:
2. Hubungan Bentuk Akar
dengan Pangkat Pecahan
Pada pembahasan yang lalu
telah disebutkan beberapa sifat dari bilangan berpangkat bulat positif.
Sifat-sifat tersebut akan digunakan untuk mencari hubungan antara bentuk akar
dengan pangkat pecahan. Sifat yang dimaksud adalah .
Selain sifat tersebut
terdapat sifat lain, yaitu:Jika ap = aq maka p = q dengan a > 0, a ≠ 1
a. Hubungan dengan
Perhatikan pembahasan berikut.
Perhatikan pembahasan berikut.
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa untuk a bilangan real tidak nol dan n bilangan bulat positif,
maka:
D. Merasionalkan Bentuk
Akar Kuadrat
Dalam sebuah bilangan pecahan
penyebutnya dapat berupa bentuk akar. Pecahan adalah beberapa contoh pecahan
yang penyebutnya berbentuk akar. Penyebut pecahan seperti itu dapat
dirasionalkan. Cara merasionalkan penyebut suatu pecahan tergantung dari bentuk
pecahan tersebut.
1. Merasionalkan Bentuk
Untuk menghitung nilai
ada cara yang lebih mudah daripada harus membagi 6 dengan nilai pendekatan dari
3, yaitu dengan merasionalkan penyebut. Cara ini dapat dilakukan dengan
menggunakan sifat perkalian bentuk akar:
Selanjutnya pecahan
diubah bentuknya dengan memanipulasi aljabar.
2. Merasionalkan Bentuk
Komentar