RANGKUMAN MATERI PEDAGOGIK UKG



Rangkuman Materi UKG Pendagogik – Materi ini merupakan rangkuman materi UKG (Uji Kompetensi Guru) Pedagogik. Memang belum lengkap materi yang terkandung tetapi kami berharap materi ini bisa sebagai bahan belajar bagi Bapak/Ibu guru yang akan melaksanakan Ujian UKG atau sebagai bahan referensi kegiatan lainnya. Rangkuman Materi UKG Pendagogik ini saya dapatkan dari berbagai sumber yang kemudian saya gabung-gabungkan sehingga menjadi sebuah rangkuman materi uji kompetensi guru. UKG merupakan kegiatan ujian kompetensi yang saat ini harus dilalui oleh seorang guru untuk mencitakan seorang guru yang profesional dalam menjalankan tugasnya. Karena dengan guru yang profesional akan dapat menyampaikan materi dengan baik ke peserta didiknya dan menciptakan generasi peserta didik yang luar biasa. Berdasarkan hal tersebutlah Uji Kompetensi Guru dilaksanakan. Langsung saja kita baca rangkuman materi uji kompetensi guru pendagogik ini.
1. Persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang guru:
a. Kompetensi Kepribadian:
1. Mantap dan stabil
2. Dewasa
3. Arif
4. Berwibawa
5. Teladan
b. Kompetensi Pedagogik
1. Memahami peserta didik
2. Merancang pembelajaran
3. Melaksanakan pembelajaran
4. Merancang dan mengevaluasi pembelajaran
5. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
c. Kompetensi profesional
1. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi.
2. Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.
d. Kompetensi sosial
1. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik.
2. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan
3. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
2. Pengertian pembelajaran dan komponennya
Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.
Komponen Pembelajaran meliputi:
– Siswa
– Guru
– Tujuan
– Isi pelajaran
– Metode
– Media
– Evaluasi
3. Teori- Teori Pembelajaran
a. Teori Pembelajaran Behavioristik
Pembelajaran selalu memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubungan stimulus dan respons ini bila diulang kan menjadi sebuah kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan kesulitan atau masalah, guru menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi (trial and error) sehingga akhirnya diperoleh hasil. Teori Pembelajaran Behavioristik selalu memberikan siswa pelatihan untuk memecahkan masalah sehingga siswa mengerti dan dapat memecahkan masalah sendiri.
b. Teori Pembelajaran Kognitivisme
Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memperoleh pemahaman, sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media/alat bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya menggunakan banyak metode.
Teori belajar kognitif berasal dari pandangan Kurt Lewin (1890-1947), seorang Jerman yang kemudian beremigrasi ke Amerika Serikat. Intisari dari teori belajar konstruktivisme adalah bahwa belajar merupakan proses penemuan (discovery) dan transformasi informasi kompleks yang berlangsung pada diri seseorang. Individu yang sedang belajar dipandang sebagai orang yang secara konstan memberikan informasi baru untuk dikonfirmasikan dengan prinsip yang telah dimiliki, kemudian merevisi prinsip tersebut apabila sudah tidak sesuai dengan informasi yang baru diperoleh. Agar siswa mampu melakukan kegiatan belajar, maka ia harus melibatkan diri secara aktif.
Teori kognitivisme ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Teori ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.
Karakteristik Teori Kognitivisme :a) Belajar adalah proses mental bukan behavioral
b) Siswa aktif sebagai penyadur
c) Siswa belajar secara individu dengan pola deduktif dan induktif
d) Instrinsik motivation, sehingga tidak perlu stimulus
e) Siswa sebagai pelaku untuk menuntun penemuan
f) Guru memfasilitasi terjadinya proses insight.
c. Teori Pembelajaran Humanistik
Dalam pembelajaran ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa perlu melakukan sendiri berdasarkan inisisatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh (perasaan maupun intelektual) dalam proses belajar, agar dapat memperoleh hasil.
d. Teori Pembelajaran Sosial/Pemerhatian/permodelan
Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura (1986) mengenal pasti empat unsur utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan, yaitu pemerhatian (attention), mengingat (retention), reproduksi (reproduction), dan penangguhan (reinforcement), motivasi (motivation). Implikasi daripada kaedah ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai melalui beberapa cara yang berikut:
• Penyampaian harus interaktif dan menarik
• Demonstasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat
• Hasilan guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang tinggi.
4. Ciri-ciri pembelajaran
Ciri-ciri pembelajaran yang menganut unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa sebagai berikut :
a. Motivasi belajar
b. Bahan belajar

c. Alat bantu belajar
d. Suasana belajar:

1. komunikasi dua arah
2. gairah dan gembira
e. Kondisi siswa yang belajar:1. setiap siswa unik
2. kesamaan siswa
5. Pendekatan dan  metode dalam pembelajaran
A. PENDEKATAN
1. Pendekatan Konsep (penguasaan konsep dan subkonsep, guru terlalu dominan)
2. Pendekatan Lingkungan(mengaitkan lingkungan dalam proses belajar)
3. Pendekatan Inkuiri (mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik)
4. Pendekatan Proses (melakukan pengamatan, menafsirkan data, mengkomunikasikan hasil pengamatan)
5. Pendekatan Interaktif (pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan)
6. Pendekatan Pemecahan Masalah (masalah yang dipecahkan melalui praktikum/pengamatan)
7. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)
8. Pendekatan Terpadu (Integrated Approach) – memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran.
B. METODE
1. Metode Ceramah (penyampaian bahan pelajaran secara lisan)2. Metode Tanya Jawab (pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan sudah direncanakan sebelumnya)3. Metode Diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah.4. Metode Kooperatif (siswa berada dalam kelompok kecil dengan anggota sebanyak 4-5 orang)5. Metode Demonstrasi (memeragakan suatu proses kejadian)6. Metode Karyawisata/Widyawisata (membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas)7. Metode Penugasan (memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar)8. Metode Eksperimen (menggunakan percobaan)9. Metode Bermain Peran (pembelajaran dengan cara seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep)
6. Prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip Pengembangan Kurikulum yang dikemukakan oleh Asep Herry Hernawan dkk. (dalam Sudrajat, 2007), yaitu:
a. Prinsip Pengembangan Kurikulum Relevansi – kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sebaliknya, secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis)
b. Prinsip Pengembangan Kurikulum fleksibilitas – mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur, dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
c. Prinsip Pengembangan Kurikulum kontinyuitas – adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar- jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
d. Prinsip Pengembangan Kurikulum efisiensi – mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
e. Prinsip Pengembangan Kurikulum efektivitas yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Terkait dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
7. Evaluasi Pengalaman Belajar
a.  Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh seberapa jauh pengalaman belajar berkembang dan terorganisasi yang benar-benar menghasilkan hasil yang diinginkan,
b. Evaluasi merupakan proses yang sistematis artinya dalam pengajaran kegiatan ini tentu direncanakan, berkesinambungan dari awal hingga akhir pelaksanaan program.
c. Dalam evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang nantinya akan diolah dan hasilnya akan dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan.
d. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan pencapaian hasil belajar siswa.
Dengan demikian evaluasi dapat berfungsi:
1) Mengetahui kemajuan, perkembangan, dan keberhasilan siswa setelah mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Hasil evaluasi yang diperoleh itu dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa.
2) Mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.
3) Sumber informasi atau data bagi pelayanan BK kepada siswa.
4) Untuk pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.
8. Teknik dan Instrumen Penilaian
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
b. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.
c. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.
d. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek.
e. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan (a) substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b) konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.
f. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik.
g. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antar sekolah, antar daerah, dan antar tahun
9. Ciri-ciri tes yang baik
Sebuah tes yang dapat  dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki:
(1) Validitas: validitas atau daya ketepatan mengukur, sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat mengukur apa yang hendak di ukur
(2) Reliabilitas: jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali, sebuah tes dikatakan raliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketetapan. Dengan kata lain, jika kepada para siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (ranking) yang sama dalam kelompoknya.
(3) Obyektivitas: apabila tes tersebut disusun dan dilaksanakan : menurut apa adanya
(4) Praktikabilitas:  mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dilengkapi dengan petunjuk yang jelas.
(5) Ekonomis: tidak membutuhkan ongkos/biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama.
10. Langkah-langkah pengembangan teori pembelajaran
1)    Analisis tujuan dan karakteristik bidang studi.
2)    Analisis sumber belajar.
3)    Analisis karakteristik si belajar (siswa).
4)    Menetapkan tujuan belajar dan isi pembelajaran.
5)    Menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran.
6)    Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran.
7)    Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran.
8)    Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.

11. Karakteristik peserta didik
Sumber informasi yang dapat digunakan dalam rangka asesmen perilaku keterampilan awal siswa, antara lain:
– dokumen yang tersedia
– khususnya hasil belajar yang diperoleh sebelumnya
– siswa itu sendiri
– orang-orang yang mengetahui kemampuan siswa tesebut.
Teknik yang dapat digunakan dalam mengasesmen kemampuan awal tersebut, antara lain:
– dokumentasi,
– kuesioner,
– observasi,
– wawancara,
– melakukan tes diagostik secara khusus.
Di samping mengidentifikasi perilaku keterampilan awal siswa, guru juga perlu mengenali karakteristik siswa lainnya yang berhubungan dengan perilaku belajar mereka. Beberapa di antara karakterstik ini, misalnya:
– motivasi belajar,
– kemampuan dan tingkat kecerdasan,
– minat,
– kebiasaan belajar,
– harapan dan aspirasi siswa,
– maupun daya dukung lingkungan masing-masing siswa.
Informasi-informasi seperti ini dapat menjadi acuan dalam menetapkan jenis perilaku sebagai target belajar, cakupan kegiatan belajar, maupun bentuk-bentuk pengalaman belajar yang dapat diberikan kepada siswa
1. Melodi
Melodi merupakan tinggi rendah dan panjang pendeknya nada dalam seni musik. Melodi yang baik ialah melodi yang memiliki intervalnya dapay terjangkau setiap alat musik ataupun suara manusia, artinya tidak terlalu tinggi atau rendah. Melodi terdiri dari pitch, durasi, dan tone. Bagi seniman, melodi merupakan media yang penting dipelajari untuk mengungkapkan sebagian atau seluruh nada-nada. Untuk menghasilkan melodi, para pemusik akan menggunakan instrumen seperti gitar, piano, bonang, perkusi, dan lainnya.
2. Irama
Irama atau ritme merupakan pergantian panjang-pendek, tinggi-rendah, dan nyaring-lembutnya suatu nada atau bunyi dalam rangkaian seni musik yang dihasilkan akibat pengulangan bunyi. Irama akan menentukan ketukan dalam musik. Ritme dapat dirasakan dengan mendengarkan sebuah lagu secara berulang-ulang yang dapat melahirkan pola irama. Pola irama ini akan memberikan perasaan ritmis pada seseorang.
3. Birama
Birama adalah unsur seni musik yang berupa ketukan atau ayunan berulang secara teratur diwatu yang bersamaan. Penulisan birama dalam bentuk pecahan. Birama dibagi dua, yaitu birama bainar (birama yang penyebutnya genap, misal 2/4,3/4, dan seterusnya dan birama ternair (biraman dengan penyebut ganjil, misal 2/3,4/3, dan seterusnya).
4. Harmoni
Harmoni merupakan keselasaran paduan bunyi dan dimainkan sebagai iringan musik. Harmoni memiliki elemen interval dan akor. Interval merupakan susunan nada yang bila dibunyikan serentak akan terdengar harmonis, sedangkan akor akan mengiringi melodi. Harmoni memberi nilai, bobot dan bentuk tabuh dalam jalinan sebuah melodi sehingga harmoni yang baik akan menjadikan sebuah lagu menjadi indah.
5. Tangga Nada
Tangga nada merupakan urutan nada yang disusun berjenjang membentuk tangga dan dimainkan sebagai unsur penting dalam pertujukan seni musik. Tangga nada terdiri dari do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Tangga nada ini dibagi menjadi dua, yaitu:
§     Tangga diatonik, yaitu tangga nada yang terdiri dari tujuh nada pokok dengan dua jenis jarak (1/2 atau 1).
§     Tangga pentatonik, ialah tangga nada yang terdiri dari lima nada pokok saja dengan interval-interval tertentu.
6. Tempo
Tempo merupakan cepat atau lambatnya sebuah lagu. Semakin cepat sebuah lagu dimainkan maka nilai tempo dari sebuah lagu akan semakin besar. Ukuran untuk menentukan tempo ialah beat, yaitu ketukan dasar yang digunakan untuk menghitung banyaknya ketukan dalam satu menit. Satuan dari beat ialah MM atau Metronome Malzel, yaitu alat pengukur tempo yang dibagi menjadi tiga kriteria tempo lambat, sedang, dan cepat.
Tempo dibedakan menjadi 8, diantaranya Allergo (cepat, Vivace (lebih cepat), Presto (cepat sekali(, Moderato (sedang agak cepat), Andante (sedang), Andagio (lambat), Lento (lebih lambat), dan Largo (lambat sekali).
7. Dinamik
Untuk menciptakan suatu musik tidak terdengar monoton dan datar, maka suatu musik harus memiliki tingkatan keras dan lembutnya suatu nada. Hal ini tercipta dari bagaimana pemusik memainkan alat musiknya. Tingkatan nyaring dan lembut dalam memainkan sebuah nada disebut sebagai unsur dinamis. Unsur ini menjadi unsur terkuat yang menggambarkan emosi dan perasaan yang terkandung dalam sebuah karya seni musik, baik nuasa sedih, agresif, riang ataupun datar.
8. Timbre
Timbre merupakan kualitas atau warna bunyi dalam seni musik. Keberhasilan memunculkan unsur ini sangat bergantung pada sumber suara dan cara bergetarnya suatu instrumen. Misalnya saja, timbre yang dihasilkan alat musik petik tentu akan berbeda dengan timbre yang dihasilkan alat musik tiup meskipun dimainkan dalam satu waktu dengan nada yang sama.
9. Ekspresi
Ekspresi merupakan ungkapan perasaan hati yang dituangkan melalui mimik wajah, baik itu rasa sedih, kecewa, gembira, cinta, dan lainnya. Agar penikmat hanyut dalam musik yang dibawakan, penyanyi harus mampu beekspresi sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan melalui lagunya.
Struktur lagu
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Struktur lagu adalah susunan unsur-unsur musik dalam sebuah lagu dan menghasilkan sebuah komposisi lagu yang bermakna. Sebuah lagu memiliki bentuk / struktur yang terdiri dari kalimat (verse atau bridge), pola, motif, refrain (pengulangan), segmen, tema, interlude, dan sebagainya.
Dasar pembentukan lagu mencakup pengulangan satu bagian lagu (repetisi), pengulangan dengan berbagai perubahan (variasi, sekuen), atau penambahan bagian yang baru yang berlainan atau berlawanan (kontras), dengan selalu memperhatikan keseimbangan antara pengulangan dan perubahannya. Struktur lagu sangat berperan dalam pembentukan sebuah lagu.
Elemen lagu[sunting | sunting sumber]
Untuk membuat sebuah lagu yang baik, ada baiknya kita mempelajari struktur lagu dan definisinya dengan baik. Berikut elemen-elemen yang membentuk struktur (kerangka) lagu (dalam musik populer modern):
·         Intro/Introduction. Intro adalah awal dari sebuah lagu yang merupakan pengantar lagu tersebut.
·         Verse. Verse adalah pengantar sebuah lagu sebelum lagu masuk ke bagian Chorus, bisa juga disebut bait.
·         Bridge. Bridge ini biasanya dipakai untuk menjembatani antara bagian-bagian lagu. Misalnya menjembatani antara Chorus dengan Verse atau sebaliknya. Bridge juga dipakai untuk menjembatani antara Chorus dengan Chorus yang Modulasi (naik nada dasar), sehingga Modulasi tidak terdengar ganjil. Nada yang dimainkan pada Bridge biasanya dibuat sangat berbeda dengan nada pada Verse dan Chorus. Namun tetap melihat unsur keselarasan karena fungsi Bridge itu sendiri adalah jembatan penghubung antara kedua bagian yang berbeda sehingga pergantian dari Verse ke Chorus tidak terdengar janggal. Untuk beberapa lagu ada yang menggunakan Bridge dan ada yang tidak. Lagu yang menggunakan Reff biasanya tidak menggunakan Bridge.
·         Chorus. Chorus adalah inti pesan/inti cerita dari lagu. Chorus menggunakan pola nada yang berbeda dan lebih nyaman daripada Verse, kord yang digunakan pun berbeda dengan Verse.
·         Reffrein/Reff. Reffrein/Reff hampir sama dengan Chorus. Bedanya Reff lebih sederhana daripada Chorus, Reff yang bermakna pengulangan biasanya menggunakan bagian lain dari lagu (biasanya Verse) untuk diulang di bagian ini. Inilah yang seringkali tertukar, Reff dianggap Chorus dan demikian sebaliknya.
·         Interlude. Interlude merupakan bagian kosong pada lagu seperti layaknya Intro tapi berada di tengah-tengah lagu. Interlude ini bagian yang menyambungkan Verse dengan Verse atau Verse dengan Chorus. Bedanya dengan Intro Tengah adalah dari nada yang digunakan. Tidak terdapat syair dalam Interlude ini.
·         Modulasi. Beberapa sumber ada yang menyebutnya sebagai "Overtone", yang artinya adalah perpindahan nada dasar dari suatu lagu. Jika anda pernah mendengarkan Reff/Chorus suatu lagu dan tiba-tiba Reff tersebut menjadi lebih tinggi dari sebelumnya, maka itulah yang disebut dengan Modulasi.
·         Ending. Ending adalah bagian penutup dari sebuah lagu. Ending berfungsi agar lagu berakhir lancar, smooth, dan tidak berhenti secara mendadak. Ending bisa berupa bagian intro yang diulang, bisa juga berupa bagian akhir lagu yang diulang-ulang dan berakhir fade out (suaranya perlahan mengecil dan menghilang).
·         Coda. Coda disebut juga "ekor" merupakan bagian akhir lagu yang berisi nada dan syair untuk menutup lagu. Berbeda dengan Bridge, Coda mengambil beberapa lirik dan nada yang sudah ada sebelumnya pada lagu serta tidak berakhir Fade Out seperti pada Ending.
·         Outro. Outro juga merupakan akhir dari lagu yang hanya berisi instrumen musik. Nada yang digunakan berbeda dengan nada-nada sebelumnya, atau hanya memodifikasi nada sebelumnya untuk mengakhiri lagu dengan lembut dan tidak terkesan berhenti secara tiba-tiba atau janggal.
·         Solfegio adalah istilah yang mengacu pada menyanyikan tangga nada, interval dan latihan-latihan melodi dengan sillaby zolmization, yaitu menyanyikan nada musik dengan menggunakan suku kata
·          
·         Kristianto mengutip solfegio dengan ejaan yang mendekati bahasa aslinya yaitu solfegeyang pengertiannya ialah. Latihan untuk untuk melatih vokal. Bisa dengan menggunakan satu bunyi vokal (semisal ”a” atau ”o”), bisa dengan solmisasi, bisa pula dengan kata-kata. Belakangan istilah ini meluas untuk pelatihan dengan menggunakan vokal namun bertujuan untuk melatih pengenalan not, interval, birama, hingga pola ritme untuk memasukan entri Solfeggio dari bahasa Inggris dan Solfége yang mengandung dua pengertian, yaitu:
·         ubstansi dasar dari musik adalah bunyi yang umumnya disebut nada. Nada adalah bunyi yang mempunyai getaran teratur tiap detik dengan sifat tinggi, panjang, keras, lembut, dan warna yang berbeda.
·         1. Birama
·             Birama adalah suatu tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan dalam satu ruas birama. Satu ruas birama ditunjukkan oleh batas-batas garis vertikal yang disebut garis birama.
·         Hal ini terlihat dalam musik diatonis. Namun, dalam musik pentatonis penggunaan garis birama jarang ditemui. Dalam tangga nada diatonis, petak-petak yang dibatasi garis birama disebut ruas birama. Tiap birama dalam musik mempunyai tekanan suara yang teratur yang disebut arsis dan aksen. Arsis adalah birama yang ringan. Aksen adalah birama yang kuat.
·         Birama 2/4, 3/4, 4/4, 6/8
·          Birama terdiri atas beraneka macam, di antaranya birama 2/4, 3/4, 4/4, dan 6/8.
·         a. Birama 2/4
·             Birama 2/4, artinya tiap birama terdiri atas dua ketukan. Birama
·         Contoh lagu Nusantara yang berbirama 2/4 adalah sebagai berikut.
·         1) Hari Merdeka (lagu nasional)
·         2) Cik Cik Periok dari Kalimantan Barat
·         3) Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan
·         4) Manuk Dadali dari Jawa Barat
·         b. Birama 3/4
·             Birama 3/4, artinya tiap birama terdiri atas tiga ketukan.
·         Contoh lagu Nusantara yang berbirama 3/4 adalah sebagai berikut.
·         1) Burung Tantina dari Maluku
·         2) Burung Kakatua dari Maluku
·         3) Tumpi Wahyu dari Kalimantan Tengah
·         4) Lisoi dari Tapanuli
·         c. Birama 4/4
·             Birama 4/4, artinya tiap birama terdiri atas empat ketukan.
·         Contoh lagu yang berbirama 4/4 adalah sebagai berikut.
·         1) Bungong Jeumpa dari Aceh
·         2) Butet dari Tapanuli
·         3) Injit Injit Semut dari Sumatera Timur
·         4) Ayam Den Lapeh dari Sumatera Barat
·         5) Jali-Jali dari Jakarta
·         d. Birama 6/8
·             Birama 6/8, artinya tiap birama terdiri atas enam ketukan. Lagu yang menggunakan birama ini, contohnya Naik-Naik ke Puncak Gunung dari Maluku.
·          
·         2. Ritme
·             Ritme atau irama adalah gerak nada yang teratur mengalir karena munculnya aksen secara tetap. Keindahan irama akan lebih terasa karena adanya jalinan perbedaan nilai dari satuan bunyi. Ritme merupakan aliran ketukan dasar yang teratur mengikuti beberapa variasi gerak melodi. Ritme dapat kita rasakan dengan cara mendengarkan sebuah lagu secara berulang-ulang. Pola irama pada musik dapat membedakan perasaan tertentu karena pada hakikatnya irama adalah gerak yang menggerakkan perasaan dan erat hubungannya dengan gerak fisik. Ritme sederhana apabila kita dengarkan berulang-ulang akan membawa efek hipnotis.
·              Dengan efek tersebut, ritme dianggap sebagai detak jantung musik, sedangkan ketukan menandakan adanya kehidupan dalam musik. Lagu Nusantara memiliki irama yang khas, masing-masing timbul dari cara memainkan alat musik, khususnya perkusi. Tiap daerah di Indonesia memiliki aneka ragam dan corak dalam memainkan alat musik.
·                Lagu daerah pada umumnya dinyanyikan tanpa iringan, tetapi ada juga lagu yang memerlukan iringan, misalnya lagu-lagu yang ada hubungannya dengan upacara ritual dan lagu-lagu untuk sendratari. (seni musik wahyu Purnomo)
·          
·         Pengertian, jenis pengelompokan musik ansambel lengkap dengan contoh alatnya adalah pembahasan utama materi pelajaran Seni dan Budaya yang akan dijelaskan dengan lengkap dan detail pada materi belajarberikut ini. Adapun sub pembahasan mengenai Musik Ansambel didalam belajar pendidikan seni budaya dan keterampilan yang akan diuraikan yakni sebagai berikut :
·        

·         1. Pengertian musik ansambel.
·         2. Jenis pengelompokan musik ansambel.
·        

·         Pengertian musik ansambel
·         Kata ansambel berasal dari bahasa prancis. Ansambel berarti suatu rombongan musik. Sedangkan pengertian ansambel menurut kamus musik, ansambel adalah kelompok kegiatan musik dengan jenis kegiatan seperti yang tercantum dalam sebutannya.
·         Sehingga dapat disimpulkan bahwa, musik ansambel adalah bermain musik secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa alat musik tertentu serta memainkan lagu-lagu dengan aransemen sederhana.
·        

·         Jenis pengelompokan musik ansambel
·         Didalam pengelompokan musik ansambel, dibedakan menjadi tiga macam/jenis. Adapun #3 macam pengelompokan musik ansambel adalah tergolong berdasarkan penyajian musiknya, berdasarkan peranan serta fungsi alat-alat musik dan berdasarkan golongan alat musiknya. Berikut penjelasannya :
·        

·         1. Berdasarkan penyajiannya
·         Berdasarkan penyajiannya, musik ansambel dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai berikut :
·          
·         a. Musik ansambel sejenis
·         Musik ansambel sejenis adalah bentuk penyajian musik ansambel yang menggunakan alat-alat musik sejenis. Contoh musik ansambel sejenis adalah ansambel rekorder.
·         b. Musik ansambel campuran
·         Musik ansambel campuran adalah bentuk penyajian musik ansambel yang menggunakan beberapa jenis alat musik atau bermacam-macam jenis alat musik. Contoh musik ansambel campuran adalah pianika, gitar, rekorder, triangle, tamborin dan juga simbal.
·        

·         2. Berdasarkan peranan dan fungsinya
·         Berdasarkan peranan dan fungsi alat-alat musik yang digunakan, musik ansambel dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu antara lain sebagai berikut :
·         a. Ansambel melodis
·         Ansambel melodis adalah alat musik yang digunakan berfungsi untuk memainkan rangkaian nada-nada yang merupakan melodi lagu. Contoh ansambel melodis adalah piano, rekorder, pianika, biola, terompet, tamborin dan harmonica.
·         b. Ansambel ritmis
·         Ansambel ritmis adalah alat musik yang digunakan berfungsi untuk mengatur irama sebuah lagu. Contoh ansambel ritmis adalah tamborin, drum set, triangle, gong dan gendang.
·         c. Ansambel harmonis
·         Ansambel harmonis adalah alat musik yang digunakan berfungsi untuk memainkan melodi lagu dan juga mengatur irama lagu.
·        

·         3. Berdasarkan golongannya
·         Berdasarkan golongan alat musik, ansambel dibagi menjadi 2 macam yaitu dilihat dari aspek sumber bunyi, cara memainkan dan peranannya dalam musik ansambel.
·          
·         a. Sumber bunyi
·         #1. Akrofon
·         Akrofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran udara yang ada. Contoh akrofon adalah seruling dan terompet.
·         #2. Membranofon
·         Membranofon adalah alat musik yang mendapatkan sumber bunyi dari plastik. Contoh membranofon adalah gendang, rebana dan drum.
·         #3. Kordofon
·         Kordofon adalah alat musik yang sumber bunyinya didapatkan dari dawai atau tali. Contoh kordofon adalahgitar, kecapi dan biola.
·         #4. Idiofon
·         Idiofon adalah alat musik yang sumber bunyinya terletak pada bunyi alat itu sendiri apabila dimainkan.Contoh idiofon adalah angklung dan gong.
·         #5. Elektrofon
·         Elektrofon adalah alat musik yang bunyinya bersumber pada tegangan listrik. Contoh elektrofon adalahorgan listrik dan gitar listrik.
·        

·         b. Cara memainkan alat musik
·         #1. Dipukul
·         Contoh alat musik yang dipukul adalah drum, bongo, gendang dan saron.
·         #2. Dipetik
·         Contoh alat musik yang dipetik adalah gitar dan kecapi.
·         #3. Ditiup
·         Contoh alat musik yang ditiup adalah terompet, seruling dan klarinet.
·         #4. Digoyangkan/digetarkan
·         Contoh alat musik yang digoyangkan/digetarkan adalah angklung.
·         #5. Digesek
·         Contoh alat musik yang digesek adalah biola, rebab dan selo.
·        

·         Demikian pembahasan mengenai pengertian, jenis pengelompokan musik ansambel lengkap dengan contoh alatnya.



Komentar

Postingan Populer