MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
MAKALAH
KERUSAKAN LINGKUNGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari
lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas
memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan,
semuanya memerlukan lingkungan. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama
manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang
membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian
seseorang.
Membahas tentang manusia berarti membahas tentang
kehidupan sosial dan budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban,
kebudayaan, lingkungan, sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia
dan lingkungannya secara menyeluruh. Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala
fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait
serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal
balik baik itu positis maupun negatif.
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama,
yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan,
kesehatan, dan kelangsungan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam
menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari
lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih
luas. Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama
diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan,
kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan
lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya. Untuk menyelesaikan
masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber
pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah
penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah, terdapat
beberapa macam masalah, maka, untuk mempermudah pembahasan dalam makalah ini,
penyusun membaginya dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa yang menjadi akar
permasalahan dalam pencemaran lingkungan?
2. Faktor – faktor yang
menyebabkan adanya pencemaran lingkungan?
3. Bagaimana upaya
penanggulangan pencemaran lingkungan saat ini ?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pembahasan
masalah lingkungan hidup ini adalah untuk menganalisa tentang masalah yang
terjadi di lingkungan hidup serta mencari solusi untuk mengatasi pencemaran
lingkungan yang semakin parah.
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kepustakaan dan
penyelidikan kasus. Pemilihan metode ini karena penelitian yang dilakukan
ditujukan untuk mengidentifikasi permasalahan pencemaran lingkungan hidup
dengan mengacu pada literatur-literatur, artikel-artikel dan sumber bacaan
lain.
E. Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini telah ditulis secara sistematika
atau sederhana dan bisa diuraikan sebagai berikut :
Pada Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Pada Bab II berisi tentang kajian teori yang meliputi definisi lingkungan
hidup.
Pada Bab III berisikan pembahasan yang mengkaji tentang pencemaran
lingkungan dan global warming.
Pada Bab IV berisikan tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran
untuk meringkas berbagai keterangan pembahasan diatas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Lingkungan Hidup
Sebelum kita membahas tentang pencemaran lingkungan, ada baiknya kita harus
mengetahui terlebih dahulu definisi dari lingkungan itu sendiri. Dalam makalah
ini akan disampaikan beberapa defisini tentang lingkungan. Menurut Undang
Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang,
tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam
melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya. Secara hukum maka
wawasan dalam menyelenggarakan penegakan hukumpengelolaan lingkungan hidup di
Indonesia adalah Wawasan Nusantara. Sedangkan pengertian dan definisi
lingkungan hidup menurut para ahli: Lingkungan hidup adalah Semua benda dan
kondisi yang terdapat di dalam ruang dimana manusia itu berada dan berpengaruh
terhadap kelangsungan dan kesejahteraan manusia (Munajat saputra). Lingkungan
hidup adalah Lingkungan adalah jumlah sebuah benda dan kondisi yang berada di dalam
ruang yang kita tempati yang mempengaruhi Kehidupan manusia (Otto Sumarwoto).
Lingkungan hidup adalah
Segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruhnya yang terdapat di dalam ruang
yang mempengaruhi segala yang berada di dalam ruang yang kita tempati (Emil
Salim). Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam
ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita (PROF DR. IR. OTTO
SOEMARWOTO). Lingkungan hidup adalah semua faktor ekstrenal yang bersifat
biologis dan fisika yang langsung mempengarui kehidupan, pertumbuhan,
perkembangan dan reproduksi organisme (S.J MCNAUGHTON & LARRY L. WOLF).
Lingkungan hidup diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition
surrounding and organism (MICHAEL ALLABY). Lingkungan hidup sebagai semua benda
dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang
terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta
kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya (PROF. DR. ST. MUNADJAT DANUSAPUTRO,
SH). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan
mahluk hidup. termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya (SRI
HAYATI). Lingkungan hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya
bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya
dengan simbol dan nilai (JONNY PURBA). Dalam lingkungan hidup terdapat
ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas,
dan produktivitas lingkungan hidup. Merujuk pada definisi di atas, maka
lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang
menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis
dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan
peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsaIndonesia menyelenggarakan
kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.
B. Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan
makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melansukkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.
Unsur Hayati
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika
kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh
tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang
dominan adalah teman-teman atau manusia.
2.
Unsur sosial budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia
yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai
makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya
sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3.
Unsur Fisik
Undur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
benda-benda tidak hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.
Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup
segenap kehidupan di bumi. Bayakan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di
maka bumi atau udara yang dipenuhi asap ? tentu saja kehidupan di muka bumi
tidaka akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak
hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai
penyakit, dan lain-lain.
C. Kerusakan Lingkungan Hidup
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu :
1.
Akibat Peristiwa alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia
telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang
tsunami yang memporak- porandakan bumi serambi Mekah dan nias, serta gempa 5
skala Richteryang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,. Merupakan contoh
fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup
antara lain :
a.
Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut bumi yang
ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa :
·
Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan
·
Lava panas, merusak, dan mematikan apapun yang dilalui
·
Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui
·
Gas yang mengandung racun
·
Material padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan,
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa
hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), tyerjadinya tanah
turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur
berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksi kan
kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat
dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi
beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya
:
·
Beberapa bangunan roboh
·
Tanah di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus
·
Tanah longsor akibat goncangan
·
Gempa yang terjadi si di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang
pusat)
c. Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi
menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena
perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di
kawasan samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi
wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai si kawasan Asia seperti
Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi
Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa
telah terjadi perubahan iklim Indonesia yang lain disebabkan oleh adanya
gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang menggambarkan
keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan
kecepatannya. Serangan angin topan (putting beliung) dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup dalam bentuk :
·
Merobohkan bangunan
·
Rusaknya areal pertanian dan perkebunan
·
Membahayakan penerbangan
·
Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal
2.
Akibat Faktor Manusia
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia
antara lain :
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran
udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya
drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran
sungai dan dampak pengrusakan hutan
c. Terjadinya tanah longsor, sebagian
dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa
dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
·
Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)
·
Perburuan liar
·
Merusak hutan bakau
·
Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
·
Pembuangan sampah si sembarang tempat
·
Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
·
Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
D. Upaya kelestarian Lingkungan Hidup dalam Pembangunan
Berkelanjutan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa di tunda
lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia
secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan dikenal dengan nama pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan
hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Didalamnya terkandung 2 gagasan
penting, yaitu :
a) Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan
pokok manusia untuk menopang hidup
b) Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan
datang.
Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan sebagai berikut :
o Menjamin pemerataan dan
keadilan
o Menghargai
keanekaragaman hayati
o Menggunakan pendekatan
integratif
o Menggunakan jangka
panjang
Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestrian
lingkungan hidup antara lain :
1.
Pelestarian Tanah
Terjadinya bencana tanah
longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah.
banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut
erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan
tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur
yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika
hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan
berubah menjadi pada tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan
cara menggalakan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi)
terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang
posisi tanahnya miring perlu di bangun tera sering atau sengke dan, sehingga
mampu menghambat laju aliran hujan.
2.
Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme
bernafas memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya Oksigen.
Udara yang kotor karena debu ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar
oksigen berkurang, keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup
setiap organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran
udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :
a.
Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar kita Tanaman
dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui fotosintesis. Rusaknya hutan.
b.
Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan ampun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan
dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara diperkotaan dan
kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara
adalah dengan menggunakan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan
filter pada cerobong asap pabrik.
c.
Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon si atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC
maupun kulkas serta di pergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang
dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozom menyusut.
3.
Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini
tanpa diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan hutan.
a. Reboisasi atau penanaman kembali
hutan yang gundul
b. Melarang pembabatan hutang secara
sewenang-wenang.
c. Menerepkan sistem tebang pilih dalam
menebang pohon
d. Menerapkan sistem tebang-tanam dalam
kegiatan penebangan hutan
e. Menerapkan sanksi yang berat bagi
mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
4.
Pelestarian Laut dan Pantai
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara
:
a. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam
kembali tanaman bakau diarea sekitar pantai.
b. Melarang pengambilan batu karang yang ada
di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan
dan tanaman laut.
c. Melarang pemakaian bahan peledak dan
bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
d. Melarang pemakaian pukat harimau untuk
mencari ikan.
5.
Pelestarian Flora dan Fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan
tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem
tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak
diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah :
a. Mendirikan cagar alam dan suka
margasatwa
b. Melarang kegiatan perburuan liar
c. Menggalakan kegiatan penghijauan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Akar Permasalahan dalam Pencemaran Lingkungan
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi,
dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan
(komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas
air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya. Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh
berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian
terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku
mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk
hidup, tumbuhan atau benda lainnya. Pada saat ini, pencemaran terhadap
lingkungan berlangsung di mana-mana dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini
beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat dengan masuknya limbah
industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat. Pencemaran lingkungan
dapat dikategorikan menjadi: Pencemaran Air. Pencemaran Udara. Pencemaran
Tanah.
1.
Macam-macam Pencemaran Lingkungan Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya,
pencemaran lingkungan dibagi menjadi tiga yaitu :
a.
Pencemaran Air Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan
perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah
pada eutrofikasi. Sampah organic seperti air comberan (sewage) menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki
efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
b.
Pencemaran Udara Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih
substansifisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh
sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik
seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi
udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global. Pencemar udara dibedakan menjadi
pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi
pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon
monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan
hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang
terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon
dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan
ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks
global dan hubungannya denganpemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon
di stratosfer semakin meningkat.
c.
Pencemaran Tanah Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan
manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya
terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepadamanusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
B. Faktor yang Menyebabkan Pencemaran Lingkungan
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh
tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di
perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya.
Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota
maupun di desa. Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang
telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan
pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar
kita. Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak
mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan
kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti
plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin
memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah. Sebab
Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah : Erosi dan curah hujan yang tinggi.
Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk. Zat kimia dari
lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya. Salah satu penyebab
pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia
pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan
membunuh hama yang menyerang lahan pertanian. DDT tidak hanya berdampak pada
hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di
tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu
hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh
hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada
manusia. DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga
tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi
hingga mengakibatkan efek yang lebih menakutkan. Akibat adanya biological
magnification / pembesaran biologis pada organisme yang disebabkan oleh
penggunaan DDT. a. Merusak jaringan tubuh makhluk hidup. b. Menimbulkan otot
kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan Menghambat proses pengapuran
dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak dapat menetas. c.
Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.
C. Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Penanganan Pencemaran Lingkungan
1.
Remediasi Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan
ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,venting
(injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah
yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah
aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah
tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke
bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini
jauh lebih mahal dan rumit.
2.
Bioremediasi Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau
tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Penyebab Terjadinya Global Warming
1.
Efek rumah kaca Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan
fenomenapeningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya
efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi
gas-gas. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang
dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin
meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang
terperangkap di bawahnya. Akan tetapi, akibat jumlah gas-gas tersebut telah
berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya Variasi matahari
Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah
meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek
rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah
paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila
aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini.
2.
Dampak Global Warming Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan
Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah daerah
yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.
Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di
beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk
meningkat.Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akanmembentuk
awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya mataharikembali ke
angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan.Kelembaban yang
tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1% untuk setiap
derajat Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi lebihsering. Selain itu, air
akan lebih cepat menguap dari tanah. Topan badai (hurricane) yang
memperolehkekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan
denganpemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan
terjadi.Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim. Pemanasan juga
akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland,yang lebih
memperbanyak volume air di laut. Perubahan tinggi muka laut akan sangat
mempengaruhi kehidupan di tiap daerah. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit
pasir akan meningkat. Rawa-rawa baru juga akanterbentuk, tetapi tidak di area
perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Hewan dan Tumbuhan. Akan tetapi,
pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Wabah penyakit yang
biasaditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan
hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat
berpindah kedaerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Banjir dan
kekeringan meningkatkan kelaparan dan kekurang gizi.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari berbagai uraian di
atas kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : Bahwa pencemaran
lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak dapat mengolah
dan memanfaatkan lingkungan dengan baik. Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam
tiga bagian yaitu ; (1) Pencemaran Udara, (2) Pencemaran Air, dan (3)
Penmcemaran Tanah. Dampak pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan
manusia yaitu akan berdampak pada tingkat kekebalan tubuh. Semakin banyak
pencemaran yang dilakukan, maka kekebalan tubuh manusia yang berada di sekitar
daerah pencemaran akan menurun sehingga tidak jarang manusia saat ini sering
terkena penyakit seperti penyakit kulit, penyakit kanker, dan lain-lain. Cara
penanganan pencemaran lingkungan dilakukan dengan Remediasi dan bioremediasi,
yaitu membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Untuk pencemaran udara yaitu
mengurangi kendaraan-kendaraan yang cenderung menggunakan bahan bakar yang
dapat menyebabkan polusi udara. Pemanasan global yang terjadi saat ini adalah
akibat dari perbuatan kita sendiri. Sebagai manusia kita tidak dapat menjaga
dengan baik tempat dimana kita hidup. Jika kita tidak sadar akan dampak yang
terjadi nanti, maka kehidupan di Bumi ini akan terancam. Untuk mengatasinya,
telah dilakukan beberapa penangulangan. Penanggulangan ini akan efektif bila
semua pihak turut serta untuk melakukannya. Baca Juga (Macam-Macam Pencemaran
Lingkungan) Baca Juga (Arti Pelestarian dan Konservasi Lingkungan) Baca Juga
(Makalah Tentang Lingkungan Hidup)
B.
Saran
Sekiranya pencemaran
lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk itu selaku insan manusia yang
bertanggung jawab dan memegang teguh konsep keseimbangan alam, maka sudah
sepantasnya kita menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari lingkungan tempat
tinggal kita sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat. Pemanasan
global ini dapat di kurangi jika kita menanamkan rasa cinta kepada Bumi ini.
Kita harus dapat menjaga dan melestarikannya , demi kelangsungan kehidupan di
masa yang akan datang.
Komentar