MAKALAH PEMBUATAN TEMPE
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat,
Taudiq, dan Hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW, beserta kerabat, sahabat dan seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman.
Tidak
lupa pula penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Junaidi,
ST. MT. selaku dosen pembimbing mata kuliah Biokimia yang telah memberikan
bimbingan dan arahan serta motivasi dalam menyelesaikan makalah ini dan terima
kasih kepada semua teman-teman yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan
makalah ini.
Adapun
isi yang terkandung dalam makalah ini adalah tentang Tempe Kedelai.
Penyusun
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, dan masih
jauh dari sempurna, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan waktu. Oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 1
1.4 Metode Penulisan ................................................................................................. 2
BAB II TEMPE KEDELAI
2.1 Pengertian
Tempe .............................................................................................. 3
2.2 Proses Pembuatan
Tempe Kedelai...................................................................... 3
2.3 Mekanisme
Pembentukan Tempe ...................................................................... 4
2.4 Nilai Gizi Pada
Tempe Kedelai.......................................................................... 5
2.5 Kandungan Zat Gizi Pada
Tempe Kedelai.......................................................... 7
2.6 Manfaat Tempe Bagi
Kehidupan Manusia........................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 9
3.2 Saran ................................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zaman semakin
berkembang dengan pesat, teknologi semakin berkembang begitu juga dengan ilmu
pengetahuan. Ilmu biokimia saat ini sedang mengalami perkembangan khususnya di
negara Indonesia. Peranan ilmu biokimia bagi kehidupan manusia sangat luar
biasa bahkan hampir mencangkup berbagai aspek kehidupan. Contohnya dalam produk
pangan. Tempe merupakan bahan makanan hasil fermentasi kacang kedelai atau
jenis kacang-kacangan lainnya menggunakan jamur Rhizopus oligosporus
dan Rhizopus oryzae. Tempe umumnya dibuat secara tradisional dan
merupakan sumber protein nabati. Di Indonesia pembuatan tempe sudah menjadi
industri rakyat. Tempe mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh
seperti protein, lemak, karbohidrat, dan mineral. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan
tubuh. Hal ini dikarenakan kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis
senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh
manusia.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan tempe?
2. Bagaimana proses
pembuatan tempe kedelai?
3. Bagaimana
mekanisme pembentukan tempe?
4. Apa saja nilai
gizi yang ada pada tempe kedelai?
5. Apa saja
kandungan zat gizi pada tempe kedelai?
6. Apa saja manfaat
tempe bagi kehidupan manusia?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui
pengertian dari tempe.
2. Menjelaskan
proses pembuatan tempe kedelai.
3. Menjelaskan
mekanisme pembentukan tempe.
4. Menjelaskan
nilai gizi yang terdapat pada tempe kedelai.
5. Menyebutkan
kandungan zat gizi yang terdapat pada tempe kedelai.
6. Menjelaskan
manfaat tempe bagi kehidupan manusia.
1.4 Metode
Penulisan
Metode
yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode keperpustakaan/library
research yaitu pengumpulan informasi dari berbagai buku referensi. Selain itu
juga menggunakan pengumpulan informasi dari internet.
BAB II
TEMPE KEDELAI
2.1 Pengertian
Tempe
Tempe adalah salah satu makanan tradisional khas Indonesia. Di tanah air,
tempe sudah lama dikenal selama berabad-abad silam. Makanan ini diproduksi dan
dikonsumsi secara turun temurun, khususnya di daerah Jawa Tengan dan
sekitarnya. Kata “tempe” diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada masyarakat
Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut
tumpi. Makanan bernama tumpi tersebut terlihat memiliki kesamaan dengan tempe
segar yang juga berwarna putih. Boleh jadi, ini menjadi asal usul dari nama
kata “tempe” berasal.
Tempe
merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai dengan menggunakan jamurRhizopus
oligosporus dan Rhizopus oryzae atau beberapa bahan lain yang
diproses melalui fermentasi yang dikenal sebagai “ragi tempe”. Lewat proses
fermentasi ini, biji kedelai mengalami proses penguraian menjadi senyawa
sederhana sehingga mudah dicerna.
2.2 Proses Pembuatan Tempe Kedelai
Produksi/ pembuatan
tempe kebanyakan dilakukan oleh industri skala kecil dan rumah tangga. Metode
dalam memproduksi tempe umumnya menggunakan cara-cara yang tradisional.
Artinya, masih belum menerapkan teknologi modern. Pada dasarnya, cara membuat
tempe terdiri dari 2 bagian besar, yaitu proses pemasakan kedelai dan
dilanjutkan dengan proses fermentasi.
Berikut ini adalah
langkah-langkah proses pembuatan tempe:
1.
Agar benar-benar
mendapatkan biji kedelai yang bagus, dilakukan penyortiran. Caranya, tempatkan
biji kedelai pada tampah, kemudian ditampi.
2.
Biji kedelai dicuci
dengan air yang mengalir.
3.
Biji kedelai yang
sudah bersih ke dalam panci berisi air, kemudian direbus selama 30 menit atau
sampai mendekati setengah matang.
4.
Kedelai yang sudah
direbus direndam selama semalam hingga menghasilkan kondisi asam.
5.
Keesokan harinya,
kulit arinya dikupas. Caranya, kedelai dimasukkan ke dalam air, kemudian remas
remas sambil dikuliti hingga akhirnya didapatkan keping-keping kedelai.
6.
Keping kedelai dicuci
sekali lagi, dengan cara yang sama seperti mencuci beras yang hendak ditanak.
7.
Keping kedelai
dimasukkan ke dalam dandang lalu ditanak, mirip seperti menanak nasi.
8.
Setelah matang,
angkat, lalu dihamparkan tipis-tipis di atas tampah. Ditunggu sampai dingin,
airnya menetes habis, dan keping kedelai mengering.
9.
Proses selanjutnya
adalah menambahkan ragi. Pemberian ragi pada kedelai dicampurkan sambil diaduk
hingga merata. Ukurannya, 1 kg kedelai menggunakan sekitar 1 gram ragi.
10.
Bungkus kedelai yang
sudah bercampur rata dengan ragi menggunakan daun pisang atau plastik.
11.
Peram bungkusan
kedelai. Bila pembungkusnya berupa plastik, pemeraman dilakukan di atas
kajang-kajang bambu yang diletakkan pada rak-rak. Bila pembungkusnya berupa
daun, pemeraman dilakukan pada keranjang bambu yang ditutup goni.
12.
Sesudah diperam
semalaman, dilakukan penusukan dengan lidi. Tujuannya agar udara segar dapat
masuk ke dalam bahan tempe.
13.
Peram lagi semalaman,
keesokan harinya tempe yang dibuat telah jadi dan siap dikonsumsi.
2.3 Mekanisme Pembentukan Tempe
Mekanisme pembentukan tempe melalui dua tahapan sebagai berikut:
1.
Perkecambahan spora
Perkecambahan Rhizopus
oligosporus berlangsung melalui dua tahapan yang amat jelas, yaitu
pembengkakan dan penonjolan keluar tabung kecambah. Kondisi optimal
perkecambahan adalah suhu 420 C dan pH 4,0. Beberapa senyawa
karbohidrat tertentu diperlukan agar awal pembengkakan spora ini dapat terjadi.
Pembengkakan tersebut diikuti dengan penonjolan keluar tabung kecambahnya, bila
tersedia sumber-sumber karbon dan nitrogen dari luar. Senyawa-senyawa yang
dapat menjadi pendorong terbaik agar terjadi proses perkecambahan adalah asam
amino prolin dan alanin, dan senyawa gula glukosa annosa dan xilosa.
2.
Proses miselia menembus jaringan biji kedelai
Proses
fermentasi hifa jamur tempe dengan menembus biji kedelai yang keras
itu dan tumbuh dengan mengambil makanan dari biji kedelai. Karena penetrasi
dinding sel biji tidak rusak meskipun sisi selnya dirombak dan diambil. Rentang
kedalaman penetrasi miselia kedalam biji melalui sisi luar kepiting biji yang
cembung, dan hanya pada permukaan saja dengan sedikit penetrasi miselia,
menerobos kedalam lapisan sel melalui sela-sela dibawahnya. Konsep tersebut
didukung adanya gambar foto mikrograf dari beberapa tahapan terganggunya sel
biji kedelai oleh miselia tidak lebih dari 2 lapisan sel. Sedangkan perubahan
kimiawi seterusnya dalam biji terjadi oleh aktifitas enzim ekstraseluler yang
diproduksi / dilepas ujung miselia.
2.4 Nilai Gizi Pada
Tempe Kedelai
Tempe, sebagai makan
dengan nilai kandungan gizi yang tinggi, sudah lama diakui. Sejumlah penelitian
yang diterbitkan pada tahun 1940-an sampai dengan 1960-an menyimpulkan bahwa
banyak tahanan Perang Dunia II pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia
berhasil terhindar dari disentri dan busung lapar karena tempe. Penelitian
terhadap nilai gizi tempe terus dilakukan dan dari penelitian tersebut
diperoleh hasil bahwa tempe mengandung elemen yang berguna bagi tubuh, yakni:
asam lemak, vitamin, mineral, dan antioksidan.
1. Asam Lemak
Proses fermentasi
pada tempe meningkatkan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Akibat proses
ini, asam lemak tidak jenuh majemuk pada tempe meningkat jumlahnya. Asam lemak
tidak jenuh ini mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolesterol serum,
sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.
2. Vitamin
Dua kelompok vitamin
terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B kompleks) dan larut lemak
(vitamin A, D, E, dan K). Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat
potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1,
B2, asam pantotenat, asam nikotinat, vitamin B6, dan B12. Vitamin B12 umumnya
terdapat pada produk-produk hewani dan tidak dijumpai pada makanan nabati
(sayuran, buah-buahan, dan bijibijian), namun tempe mengandung vitamin B12
sehingga tempe menjadi satu-satunya sumber vitamin yang potensial dari bahan
pangan nabati. Kenaikan kadar vitamin B12 paling mencolok pada pembuatan tempe.
Kadar vitamin B12 dalam tempe berkisar antara 1,5 sampai 6,3 mikrogram per 100
gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat mencukupi
kebutuhan vitamin B12 seseorang per hari. Dengan adanya vitamin B12 pada tempe,
para vegetarian tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan vitamin B12,
sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu hariannya.
3. Mineral
Tempe mengandung
mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Jumlah mineral besi, tembaga,
dan zink. Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan
asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor dan inositol. Dengan
terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu (seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink) menjadi lebih tersedia untuk
dimanfaatkan tubuh.
4. Antioksidan
Di dalam tempe juga
ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isoflavon yang sangat dibutuhkan
tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas. Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Pada tempe, di samping
ketiga jenis isoflavon tersebut juga terdapat antioksidan faktor
II (6,7,4-trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan paling kuat
dibandingkan dengan isoflavon dalam kedelai. Antioksidan ini disintesis pada
saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri
micrococcus luteus dan coreyne bacterium.
2.5 Kandungan Zat Gizi Pada Tempe
Kedelai
Tabel 1. Komposisi zat gizi tempe kedelai dalam 100 gram
No
|
Zat gizi
|
Tempe kedelai
|
Kedelai kuning
|
Kedelai hitam
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
|
Energi
Air
Protein
Lemak
Karbohidrat
Serat
Abu
Kalsium
Besi
Vitamin B1
Vitamin B2
|
149,0 kalori
64,0 gram
18,3 gram
4,0 gram
12,7 gram
-
1,0 gram
129,0 mg
10,0 mg
0,17 mg
-
|
400,0 kalori
10,2 gram
35,1 gram
17,7 gram
32,0 gram
4,2 gram
4,0 gram
226,0 mg
8,5 mg
0,66 mg
0,22 mg
|
385,0 kalori
12,3 gram
33,3 gram
15,0 gram
35,4 gram
4,3 gram
4,0 gram
213,0 mg
9,5 mg
0,65 mg
0,23 mg
|
Tabel
2. Komposisi asam amino tempe kedelai (mg/gr nitrogen total)
No
|
Asam amino
|
Tempe kedelai
|
Kedelai kuning
|
Kedelai hitam
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
|
Nitrogen (gr)
Isolensin
Leusin
Lisin
Metionin
Sistin
Fenilalanin
Treonin
Triptofan
Valin
Arginin
Histidin
Alanin
Asam aspartat
Asam glutamat
Glisin
Prolin
Serin
|
8,52
333
529
370
71
100
305
245
77
332
407
169
283
715
987
266
308
271
|
5,99
290
494
391
84
81
341
247
76
291
428
168
279
728
1.185
259
332
309
|
5,96
253
473
350
57
68
293
272
86
254
2.098
900
1.716
4.422
8.529
1.615
1.257
2.014
|
2.6 Manfaat
Tempe Bagi Kehidupan Manusia
Adapun beberapa
manfaat tempe bagi kehidupan manusia, yaitu:
1.
Protein yang terdapat dalam tempe sangat tinggi, mudah dicerna sehingga baik untuk mengatasi diare.
2.
Mengandung zat
besi, flafoid yang bersifat antioksidan sehingga menurunkan tekanan darah.
3.
Mengandung
superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal bebas, baik bagi
penderita jantung.
4.
Penanggulangan
anemia. Anemi ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin karena kurang
tersedianya zat besi (Fe), tembaga (Cu), Seng (Zn), protein, asam folat dan
vitamin B12, di mana unsur-unsur tersebut terkandung dalam tempe.
5.
Anti infeksi. Hasil
survey menunjukkan bahwa tempe mengandung senyawa anti bakteri yang diproduksi
oleh karang tempe (R. Oligosporus) merupakan antibiotika yang bermanfaat
meminimalkan kejadian infeksi.
6.
Daya
hipokolesterol. Kandungan asam lemak jenuh ganda pada tempe bersifat dapat
menurunkan kadar kolesterol.
7.
Memiliki sifat anti
oksidan, menolak kanker.
8.
Mencegah masalah
gizi ganda (akibat kekurangan dan kelebihan gizi) beserta berbagai penyakit
yang menyertainya, baik infeksi maupun degeneratif.
9.
Mencegah timbulnya
hipertensi.
10.
Kandungan
kalsiumnya yang tinggi, tempe dapat mencegah osteoporosis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Tempe merupakan
salah satu produk makanan hasil fermentasi
yang melibatkan JamurRhizopus oligosrus (ragi
tempe). Jamur ini berperan dalam pembentukan miselia yang berupa benang-benang putih
yang terdapat di permukaan tempe.
2.
Pembuatan tempe
dapat dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu melalui tahap pengupasan,
pencucian, penirisan, peragian, pembungkusan dan fermentasi.
3.
Dalam proses
fermentasi, suhu dan oksigen(O2) sangat berpengaruh, karena
kapang Rhizopus oligosporus dapat berkembang dalam
keadaan aerob (membutuhkan
oksigen). Sehingga jika dalam medium fermentasi tidak ada oksigen yang masuk
maka tidak akan ada aktivitas perkembangan dari Rhizopus, akibatnya tidak akan
terjadi proses fermentasi.
4.
Tempe merupakan
makanan yang memiliki kandungan gizi yang kompleks, seperti protein, lemak,
energi, serat, kalsium, fosfor, besi, karotin dan kandungan lainnya. Secara
kuantitatif, nilai gizi tempe mamang lebih rendah dari kedelai.
Namun secara kualitatif tempe memiliki nilai cerna yang lebih baik, hal ini
disebabkan karena kadar protein akan meningkat akibat aktifitas
enzimproteolitik yang mengakibatkan protein, lemak, dan karbohidrat pada
tempe menjadi mudah dicerna didalam tubuh dibandingkan kedelai.
5.
Tempe sangat
bermanfaat bagi tubuh manusia karena banyak mengandung nilai gizi sehingga
dapat mengatasi berbagai penyakit contohnya anemia, hipokolestrol, kanker dan
lain-lain.
3.2 Saran
Tempe adalah salah
satu alternatif makanan murah dan bergizi tinggi yang dapat memperlancar
pencernaan. Untuk itu sebaiknya tempe dijadikan salah satu makanan yang sering
dikonsumsi. Dan pilih lah tempe dengan kualitas baik.
Komentar