WIRLES
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas kasih dan
perlindungan nya maka makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu saya baik secara langsung ataupun tidak dalam
dalam penyelesaian makalah ini. Isi dari pada makalah yang saya susun ini
adalah mengenai perkembangan dari teknologi Wireless atau Wi-Fi beserta perangkat-perangkatnya. Makalah ini juga berisi
tentang kerugiann dan keuntungan daripada teknologi Wireless dan tak lupa
makalah ini juga berisi penjelasan tentang bagaimana cara kerja dari teknologi
Wireless beserta komponen-komponen yang
termasuk dalam teknologi wireless tersebut.
Saya sebagai
penulis saya menyadari bahwa banyak
kesalahan dan kekeliruan dalam menyusun makalah ini dan masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu saya dengan
senang hati menerima usul atau saran/ kritikan yang bersifat membangun agar
dalam penyusunan kalimatnya dapat benar dan jelas sesuai dengan yang diinginkan
pembaca.
“Akhir kata semoga makalah
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi siapa saja yang membaca nya”.
SoE, 18 Januari 2008
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……….....................................................................................
I
DAFTAR ISI ………………………………………………............................................
II
BAB I ISI ........................................................................................................ 1
1.1. PENGERTIAN WIRELESS............................................................
1
1.2. SEJARAH PERKEMBANGAN WIRELESS.................................... 2
1.3. CARA KERJA WIRELESS............................................................. 4
1.4.
MEDIA TRANSMISI WIRELESS...................................................... 5
1.5. KOMPONEN-KOMPONEN DALAM WIRELESS......................... 6
1.6. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TEKNOLOGI WIRELESS......... 8
BAB II 2.1. KESIMPULAN…….................................................................... .10
2.2. SARAN………................................................................ .......... 10
BAB I
“ ISI “
1.1. PENGERTIAN WIRELESS
Wireless adalah teknologi tanpa kabel,
dalam hal ini adalah melakukan hubungan telekomunikasi antara satu perangkat
dengan perangkat lainnya dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel.
Pada bagian yang
akan dijelaskan adalah mengenai Wireless LAN menggunakan gelombang elektromagnetik
(radio dan infra merah) untuk melakukan komunikasi data dari satu point ke
point yang lain tanpa melalui fasilitas fisik. Kebanyakan Wireless LAN
menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Frekuensi inilah yang disebut dengan Industrial,
Scientific
and Medical Band atau sering disebut ISM Band. Dalam beberapa
produk peralatan ada pula yang menggunakan PCMCIA
Card dengan kemampuan 11 mbps. Dan Yang dimaksud dengan 11 mbps di sini
adalah kemampuan maksimal Card tersebut untuk melakukan suatu transmisi, bisa
dikatakan jumlah maksimal upstream dan downstream alat tersebut. Kemampuan ini
tidak selalu dapat berjalan seperti yang disebut 11 mbps tadi, dan Ini hanya
bisa dilakukan bila kita menggunakan point-to-point, artinya di kedua sisi
menggunakan peralatan yang sama. Bila sudah melakukan point-to-multipoint, maka
akan terjadi pengurangan yang cukup signifikan, Multipoint disini dapat
dianalogikan dengan HUB, jadi semakin banyak yang tersambung dengan multipoint
tersebut maka akan terjadi penurunan kemampuan transmit data, Jadi maksimal
suatu Base Transceiver System (BTS) adalah menerima 16 pengguna dari
LAN.
Kemampuan ini pun
dapat menurun apabila di BTS dilakukan pen’cekek’an bandwidth seperti 128 kbps,
maka kemampuan penyaluran data dari BTS itu pun akan berkurang pula.
Peranti
yang umumnya digunakan untuk jaringan WLAN termasuk di dalamnya adalah PC,
Laptop, PDA, telepon seluler, PDA, Notebook tipe Centrino, USB
Card, Compact flash, dan lain sebagainya. Teknologi WLAN
ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna mobile bisa
menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para
pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di
bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya.
Spesifikasi
yang digunakan dalam WLAN adalah 802.11 dari IEEE dimana ini juga sering
disebut dengan WiFi (Wireless Fidelity) standar yang berhubungan dengan
kecepatan akses data. Ada beberapa jenis spesifikasi dari 802,11 yaitu 802.11b,
802.11g, 802.11a, dan 802.11n.
1.2. SEJARAH WIRELESS
Perkembangan wireless ini sendiri dimulai sejak akhir
tahun 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN
dengan teknologi IR (Infra Red), kemudian
perusahaan lain seperti Hewlett-Packard
(HP) menguji WLAN mereka dengan RF (Radio Frekuensi). Tetapi kedua perusahaan tersebut hanya
mencapai data rate 100
Kbps dan karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps sehingga
produknya tidak dipasarkan.
Setelah itu baru pada tahun 1985, (FCC) kembali menetapkan
pita Industrial,
Scientific and Medical (ISM band) yang bersifat tidak terlisensi,
sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius.
Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan
produk yang menggunakan teknik Spread Spectrum (SS), dengan frekuensi
terlisensi 18 -19 GHz dan teknologi IR dengan data rate > 1 Mbps.
Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat
spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. dan peralatan yang dapat
bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput)
teoritis maksimal 2Mbps.
Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan
spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal
yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data ini sebanding dengan 10Mbps
atau 10Base-T. Tetapi Salah satu
kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah
kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven,
atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama. Pada
saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik
berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data
teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh
peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak
jangkau gelombang radio relatif lebih pendek dibandingkan 802.11b. Secara
teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini cukup banyak pabrik
hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar tersebut.
Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat
menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode
802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data
teoritis maksimal 54Mbps.
Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga
dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan
kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.
Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan
menggabungkan teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan
istilah MIMO (Multiple
Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO
dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n (“Prestandard
versions of 802.11n”). Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan
kecepatan transfer data sebesar 108Mbps. MIMO juga menawarkan peningkatan
throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi.
Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih
luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati.
Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap
sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan 802.11a/b/g. Access
Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi
802.11a/b/g.
Wireless bekerja dengan menggunakan tiga
komponen dibawah ini, yang sebagai media untuk mengirim dan menerima data dari
dan ke sesama pengguna teknologi wireless tersebut, yaitu :
1. Sinyal Radio (Radio Signal).
2. Format Data (Data Format).
3. Struktur
Jaringan (Network Structure).
Masing-masing dari ketiga komponen ini memiliki
cara kerja sendiri-sendiri dalam hal cara kerja dan fungsinya. Mereka bekerja
dan mengontrol lapisan yang berbeda. Dalam hal ini Sinyal Radio bekerja pada
lapisan bawah yang biasa disebut dengan physical
layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data mengendalikan beberapa
lapisan diatasnya. Dan yang sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal
radio adalah strukture jaringan. Jadi cara kerja perangkat wireless dalam
jaringan sama dengan MODEM dalam hal mengirim
dan menerima data, Sehingga pada saat akan mengirim data, peralatan-peralatan
Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi
sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang
mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses
oleh komputer.
Berikut dibawah ini akan dijelaskan lebih
detailnya bagaimana siyal Radio itu bisa diubah menjadi data digital, dan
sebaliknya. Jadi prinsip dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari persamaan yang dibuat oleh James
Clerk Maxwell di tahun 1964.
Dalam persamaan itu, dengan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa,
setiap perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan
medan-medan listrik, dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam
medan-medan listrik itu dan akan menciptaken medan-medan magnet. Saat arus
listrik AC (alternating current)
bergerak melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) maka beberapa bagian dari
energinya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan
magnet atau alternating magnetic field. Kemudian, medan magnet yang tercipta
dari energi yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik di ruang bebas,
yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi, medan
magnet lagi, dan seterusnya.
Energi yang tercipta dari
perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau
biasa kita kenal sebagai gelombang
radio. Itu artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari
energi elektromagnetik yang terlepas ke udara (ruang bebas).
Seperti yang sudah kita pelajari bahwa alat
yang menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan
menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa dinamakan RECEIVER. Dan agar transmitter dan
receiver lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang, mengarahkan,
meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari udara, maka dibantulah
dengan alat lain, yaitu ANTENE sebagai
pemancar dari sinyal tersebut.
Dari hasil penggabungan transmitter,
receiver, dan antene, yang kemudian disatukan dalam semua
peralatan wireless jaringan, maka dari itu komputer bisa berkomunikasi,
mengirim dan menerima data melalui gelombang radio.
1.4. MEDIA
TRANSMISI WIRELESS
Ada
2 media transmisi yang digunakan oleh wireless yaitu :
1. Frekuensi Radio ( RF)
1. Frekuensi Radio ( RF)
Contoh penggunaannya adalah pada
stasiun radio, stasiun TV, telepon cordless dll. RF selalu dihadapi oleh
masalah spektrum yang terbatas, sehingga harus dipertimbangkan cara
memanfaatkan spektrum secara efisien. Wireless
menggunakan RF sebagai media transmisi karena jangkauannya jauh, dapat
menembus tembok, mendukung mobilitas yang tinggi, meng-cover daerah jauh lebih
baik dari IR dan dapat digunakan di luar ruangan. Wireless di sini menggunakan
pita ISM dan memanfaatkan teknik spread spectrum (DS atau FH).
ü DS
adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi secara langsung dengan kode-kode
tertentu (deretan kode Pseudonoise/PN dengan satuan chip).
ü FH
adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi dengan frekuensi yang
loncat-loncat (tidak konstan). Frekuensi yang berubah-ubah ini dipilih oleh
kode-kode tertentu
ü Jarak yang menjadi pemisah antar frequency
dinamakan SPECTRUM.
ü bagian terkecil dari spectrum disebut
dengan BAND.
ü Satuan untuk mengukur jumlah perulangan
dari satu gelombang ke gelombang yang terjadi dalam hitungan detik disebut
satuan HERTZ (Hz). Hertz sendiri
, diambil dari nama orang yang pertama kali melakukan percobaan mengirim dan
menangkap gelombang radio, yaitu HEINRICH HERTZ. Satu hertz dihitung
sebagai jarak antara satu gelombang ke gelombang berikutnya. Dan sinyal radio
itu umumnya berada pada frequency ribuan, jutaan, atau milyaran hertz (KHz,
MHz, GHz).
2. InfraRed
(IR)
Infrared banyak digunakan pada
komunikasi jarak dekat, contoh paling umum pemakaian IR adalah remote control
(untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat, harganya murah, lebih bersifat
directional, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi
daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. Pengirim dan
penerima IR menggunakan Light Emitting Diode (LED) dan Photo
Sensitive Diode (PSD). Wireless jaringan juga menggunakan IR sebagai media
transmisi karena IR dapat menawarkan data rate tinggi sekitar (100-an Mbps), dengan
pemakaian daya yang kecil. Wireless jaringan dengan IR memiliki tiga macam
teknik, yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused IR (DFIR) dan Quasi
Diffused IR (QDIR).
1.5. KOMPONEN-KOMPONEN
DALAM WIRELESS
Komponen wireless ini sendiri dibagi
menjadi 3, dan masing-masing masih dibagi lagi menjadi beberapa bagian seperti
yang ada dibawah ini :
1. Access Point (AP)
Access Point adalah peralatan untuk
mentransmisikan data yang terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi
dari AP adalah mengirim dan menerima data, mengkonversi sinyal frekuensi radio
(RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel atau disalurkan
keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
Satu AP dapat melayani sampai 30 user. Tetapi dengan semakin banyaknya user
yang terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh tiap user juga akan semakin
berkurang.
Berikut ini adalah
gambar posisi pemasangan Acsses Point :
2.
Extension
Point
Untuk
mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan, designer dapat
menambahkan extension point untuk memperluas cakupan jaringan. Extension point
hanya berfungsi seperti Repeater untuk client di tempat yang lebih jauh. Syarat
agar antara akses point bisa berkomunikasi satu dengan yang lain, yaitu setting
channel di masing-masing AP harus sama. Selain itu SSID (Service Set
Identifier) yang digunakan juga harus sama. Dalam praktek dilapangan biasanya
untuk aplikasi extension point hendaknya dilakukan dengan menggunakan merk AP
yang sama.
3. Antene
Antene merupakan alat untuk
mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada sebuah konduktor menjadi
gelombang elektromagnetik yang merambat diudara. Antene memiliki sifat
resonansi, sehingga antene akan beroperasi pada daerah tertentu.
Ada
beberapa tipe antene yang dapat mendukung implementasi wireless, yaitu :
1.
Antene
omnidirectional
Yaitu jenis antene yang memiliki
pola pancaran sinyal ke segala arah dengan daya yang sama. Untuk menghasilkan
cakupan area yang luas, gain dari antene omni directional harus memfokuskan
dayanya secara horizontal (mendatar), dengan mengabaikan pola pemancaran ke
atas dan kebawah. Dengan demikian keuntungan dari antene jenis ini adalah dapat
melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun, kesulitannya adalah pada
pengalokasian frekuensi untuk setiap sel harus dibatasi agar tidak terjadi
interferensi.
2.
Wireless LAN
Card
Wireless LAN Card ini berfungsi
sebagai interface antara system operasi jaringan client dengan format interface
udara ke AP. Khusus notebook yang keluaran terbaru maka Wireless LAN Card nya
sudah menyatu didalamnya.
Wireless
LAN Card sendiri dibagi menjadi 4, yaitu :
1.
PCMCIA
(Personal Computer Memory Card International Association) yang PCMCIA digunakan
untuk notebook (laptob)
2.
PCI
Card sebagai tempat NIC (Network Interface Card)
3.
USB
Card atau Ethernet Card.
1.6. KEKURANGAN
DAN KELEBIHAN WIRELESS
v Kekurangan wireless, antara
lain :
1.
Kualitas sinyal akan dipengaruhi oleh provokasi udara, artinya kualitas
koneksi saat cuaca bagus akan berbeda dengan kualitas koneksi saat cuaca buruk
(jika digunakan diluar gedung) dan akan dipengaruhi oleh batas-batas dinding
gedung.
2.
Mahal dalam investasi jika dibanding dengan menggunakan kabel.
3.
Kemungkinan penyadapan koneksi lebih besar terjadi dibanding menggunakan
media kabel.
4.
Biaya peralatan mahal
5.
Keamanan data rentan
6.
Interferensi gelombang radio
7.
Delay (kelambatan) yang sangat besar
8.
Produk dari produsen yang berbeda kadang-kadang tidak kompatibel.
v
Kelebihan Wireless, antara lain :
1.
Biaya pemeliharaan murah
2.
Pembagunan jaringan cepat
3.
Mudah dikembangkan
4.
Mudah dan murah untuk direlokasi
5.
Infrastruktur berdimensi kecil
6.
Berbagi sumber file dapat dipindah-pindahkan dengan mudah tanpa menggunakan
kabel.
7.
Mudah untuk di-setup dan handal sehingga cocok untuk pemakaian di kantor
atau di rumah.
BAB II
“ PENUTUP “
2.1. Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas, saya dapat menyimpulkan
bahwa pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan wadah operasional
teknologi Wi-Fi sudah tidak bebas dari keterbatasan. Karena apabila semua
perangkat yang dipakai pada suatu area menggunakan daya pancar yang seragam dan
tak terbatas, dan apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan
akan terjadi kekacauan interference bukan hanya antar perangkat pengguna
Internet, tetapi juga dengan perangkat sistem telekomunikasi lainnya, misalkan
HP, radio dan sinyal-sinyal lainnya yang ada disekitar kita. Dan ini biasa
disebabkan oleh penggunanya lebih unggul dari teknologi lainnya, maupun
karenanya kurangnya pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya yang pada
akhirnya akan membuat jalur frekuensi ini tidak dapat dimanfaatkan secara
optimal.
2.2. Saran
Menurut saya tugas yang diberikan ini sangat bagus
karena akan menambah pengetahuan dari pada pemakalah karena ia sendiri yang
mempelajari dan menyusun sendiri materinya serta mempresentasikannya. Tapi
sebaiknya dalam pemberian tugas jangan menaruh tempo waktu yang terlalu cepat
karena mungkin ada yang mempunyai kendala dalam mencari bahan ataupun ada yang
merasa kesulitan dalam mengerjakannya.
Komentar