Domain Name System (DNS) / nofi_13
Sistem
Penamaan Domain ;
SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System;
DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host
maupun nama domain
dalam bentuk basis data tersebar (distributed
database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet.
DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata
setiap server transmisi surat
(mail exchange server) yang menerima surel (email)
untuk setiap domain.
DNS
menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras
komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP
untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing),
manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain,
contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel.
Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah DNS bisa
dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id
di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4)
dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).
Sejarah singkat DNS
Sejarah singkat DNS
Sebelum
dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi
informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola
secara terpusat dan di setiap lokasi harus di copy versi terbaru dari HOSTS
files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1
komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap
lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan,
akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS
files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS
adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain
name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu
diketikan nama
domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.
domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.
Penggunaan
nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih
dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, setiap
komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI
(sekarang SIR International), yang
memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada -
sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun
melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk
menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP
sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi
beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah
alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer
tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.
Dengan
berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan:
sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain
akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.
Paul Mockapetris menemukan
DNS di tahun 1983;
spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update
terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku
lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol
inti DNS.
Domain
Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk
pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada
aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS
membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di
Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet
dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
1.
Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP
address
sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
2.
Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak
berubah.
3.
Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet
maupun di Intranet.
Teori
bekerja DNS
Fungsi
dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client
DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers.
Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries.
Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS,
menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika
ternyata permintaan dari client tidak ditemukan.
Proses
tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client
dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
Para
Pemain Inti
Pengelola
dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
- DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
- recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;
dan ...
- authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)
Pengertian
beberapa bagian dari nama domain
Sebuah
nama domain
biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label),
dipisahkan dengan titik.
- Label paling kanan menyatakan top-level domain - domain tingkat atas/tinggi (misalkan, alamat www.wikipedia.org memiliki top-level domain org).
- Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. Catatan: "subdomain" menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: wikipedia.org merupakan subdomain dari domain org, dan id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada praktiknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host - lihat dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktik, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.
- Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain www.wikipedia.org memiliki nama host "www".
DNS memiliki
kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain
memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS
otorisatif) yang mempublikasikan informasi tentang domain tersebut dan
nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak
hirarki, terdapat root servers- induk
server nama: server yang ditanyakan ketika mencari (menyelesaikan/resolving)
dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain).
Sebuah
contoh dari teori rekursif DNS
Sebuah
contoh mungkin dapat memperjelas proses ini. Andaikan ada aplikasi yang
memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut
bertanya ke DNS recursor lokal.
- Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui dimana dapat menemukan root nameserver; administrator dari recursive DNS server secara manual mengatur (dan melakukan update secara berkala) sebuah file dengan nama root hints zone (panduan akar DNS) yang menyatakan alamat-alamt IP dari para server tersebut.
- Proses dimulai oleh recursor yang bertanya kepada para root server tersebut - misalkan: server dengan alamat IP "198.41.0.4" - pertanyaan "apakah alamat IP dari www.wikipedia.org?"
- Root server menjawab dengan sebuah delegasi, arti kasarnya: "Saya tidak tahu alamat IP dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server DNS di 204.74.112.1 memiliki informasi tentang domain org."
- Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada server DNS (yaitu: 204.74.112.1) pertanyaan yang sama seperti yang diberikan kepada root server. "apa alamat IP dari www.wikipedia.org?". (umumnya) akan didapatkan jawaban yang sejenis, "saya tidak tahu alamat dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server 207.142.131.234 memiliki informasi dari domain wikipedia.org."
- Akhirnya, pertanyaan beralih kepada server DNS ketiga (207.142.131.234), yang menjawab dengan alamat IP yang dibutuhkan.
Proses ini
menggunakan pencarian rekursif (recursion
/ recursive searching).
Pengertian
pendaftaran domain dan glue records
Membaca
contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana caranya DNS server
204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan untuk domain
wikipedia.org?" Pada awal proses, kita mencatat bahwa sebuah DNS
recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih)
didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server
nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain
mengalami perubahan yang jarang.
Namun,
server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami
perubahan yang cukup sering. Sebagai bagian dari proses pendaftaran sebuah nama
domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan
server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika
mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama
gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari
contoh di atas, ketika server dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah
permintaan, DNS server memindai daftar domain yang ada, mencari wikipedia.org,
dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut.
Biasanya,
server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal
ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama
dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah
pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya
sebuah glue record (daftar lekat???)
DNS
dalam praktik
Ketika
sebuah aplikasi (misalkan web broswer), hendak mencari alamat IP dari sebuah
nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang
disebutkan dalam teori di atas. Kita akan melihat dulu konsep caching,
lalu mengertikan operasi DNS di "dunia nyata".
Caching
dan masa hidup (caching and time to live)
Karena
jumlah permintaan yang besar dari sistem seperti DNS, perancang DNS
menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing
server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver
(klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache
untuk jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari
server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live
(masa hidup), atau TTL yang
mendefinisikan periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver
akan mengacu kepada jawaban yang disimpan di cache tersebut; hanya
ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver
secara manual) maka resolver menghubungi server DNS untuk informasi yang
sama.
Waktu
propagasi (propagation time)
Satu
akibat penting dari arsitektur tersebar dan cache adalah perubahan
kepada suatu DNS tidak selalu efektif secara langsung dalam skala besar/global.
Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah
mengatur TTL selama 6 jam untuk
host www.wikipedia.org, kemudian mengganti alamat IP dari www.wikipedia.org
pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa ada (paling tidak)
satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk
12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode
antara pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu
propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode
waktu yang berawal antara saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berakhir
sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan
mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan
kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat.
RFC1537 dapat membantu
penjelasan ini.
DNS
di dunia nyata
Di
dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka
berhadapan dengan program seperti web brower
(Mozilla
Firefox, Safari, Opera, Internet
Explorer, Netscape, Konqueror
dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user
melakukan aktivitas yang meminta pencarian DNS (umumnya, nyaris semua aktivitas
yang menggunakan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS
Resolver yang ada di dalam sistem
operasi.
DNS
resolver akan
selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki isi pencarian
terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver
akan menggunakan nilai yang ada di dalam cache kepada program yang
memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan
mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk kebanyakan pengguna di
rumah, Internet Service Provider(ISP) yang
menghubungkan komputer tersebut biasanya akan menyediakan server DNS: pengguna
tersebut akan mendata alamat server secara manual atau menggunakan DHCP untuk melakukan
pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah
mengkonfigurasi sistem untuk menggunakan server DNS selain yang diberikan
secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public
DNS ataupun OpenDNS[1],
maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah ditentukan.
Server nama ini akan mengikuti proses yang disebutkan di Teori DNS, baik
mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada
DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan
menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan
hasilnya kepada software yang meminta pencarian DNS tersebut.
Sebagai
bagian akhir dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser
juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya adalah untuk
mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan
kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih
akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam
hitungan 1 menit.
Penerapan
DNS lainnya
Sistem
yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi
beberapa fungsi lainnya:
- Nama host dan alamat IP tidak berarti terhubung secara satu-banding-satu. Banyak nama host yang diwakili melalui alamat IP tunggal: gabungan dengan pengasuhan maya (virtual hosting), hal ini memungkinkan satu komputer untuk malayani beberapa situs web. Selain itu, sebuah nama host dapat mewakili beberapa alamat IP: ini akan membantu toleransi kesalahan (fault tolerance dan penyebaran beban (load distribution), juga membantu suatu situs berpindah dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik lainnya secara mudah.
- Ada cukup banyak kegunaan DNS selain menerjemahkan nama ke alamat IP. Contoh:, agen pemindahan surat Mail transfer agents(MTA) menggunakan DNS untuk mencari tujuan pengiriman E-mail untuk alamat tertentu. Domain yang menginformasikan pemetaan exchange disediakan melalui rekod MX (MX record) yang meningkatkan lapisan tambahan untuk toleransi kesalahan dan penyebaran beban selain dari fungsi pemetaan nama ke alamat IP.
- Kerangka Peraturan Pengiriman (Sender Policy Framework) secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT.
- Menyediakan keluwesan untuk kegagalan komputer, beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya, tigabelas server akar (root servers) digunakan oleh seluruh dunia. Program DNS maupun sistem operasi memiliki alamat IP dari seluruh server ini. Amerika Serikat memiliki, secara angka, semua kecuali tiga dari server akar tersebut. Namun, dikarenakan banyak server akar menerapkan anycast, yang memungkinkan beberapa komputer yang berbeda dapat berbagi alamat IP yang sama untuk mengirimkan satu jenis services melalui area geografis yang luas, banyak server yang secara fisik (bukan sekedar angka) terletak di luar Amerika Serikat.
DNS menggunakan TCP dan UDP
di port komputer 53 untuk
melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS berisi permintaan UDP
tunggal dari klien yang dikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya
TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban melebihi 512 byte, atau
untuk pertukaaran zona DNS zone transfer
Jenis-jenis
catatan DNS
Beberapa
kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:
- A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
- AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6).
- CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
- [MX record]]' atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
- PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.
- NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.
- SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
- SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
- Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.
Jenis catatan
lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC
memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba
(misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang
memberikan servis yang dikenal (well-known service) seperti HTTP atau
POP3 untuk sebuah domain.
Nama
domain yang diinternasionalkan
Nama
domain harus menggunakan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah
beberapa bahasa untuk menggunakan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan
sistem IDNA,
yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk
penyelesaian untuk masalah ini, dan beberapa registries sudah
mengadopsi metode IDNS ini.
Perangkat
lunak DNS
Beberapa
jenis perangakat lunak DNS menerapkan metode DNS, beberapa diantaranya:
- BIND (Berkeley Internet Name Domain)
- djbdns (Daniel J. Bernstein's DNS)
- MaraDNS
- QIP (Lucent Technologies)
- NSD (Name Server Daemon)
- Unbound
- PowerDNS
- Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan Windows 2003)
Utiliti
berorientasi DNS termasuk:
- dig (domain information groper)
Pengguna legal
dari domain
Pendaftar
(registrant)
Tidak
satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network
Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name
registry). Sebagian besar dari NIC di dunia menerima biaya
tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal
menggunakan nama domain tersebut. Jadi sejenis perjanjian sewa-menyewa terjadi,
bergantung kepada syarat dan ketentuan pendaftar. Bergantung kepada beberpa
peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenal sebagai
"pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang
domain" (domain holders)
ICANN
memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat
menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan mencari melalui basis data WHOIS yang disimpan oleh
beberpa pendaftar domain.
Di
(lebih kurang) 240 country code
top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan
WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia,
memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID.
Namun,
beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, menggunakan
model pendaftar-pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign
memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun
dapat mencari detail WHOIS (Pemegang domain,
server nama, tanggal berlaku, dan lain sebagainya) melalui pendaftar.
Sejak
sekitar 2001, kebanyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi
metode penfatar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa
pendaftar dan bukan pendaftar itu saja.
Kontak
Administratif (Administrative Contact)
Satu
pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama
domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup
(diantaranya):
- keharusan untuk mengikuti syarat dari pendaftar domain dengan tujuan memiliki hak untuk menggunakan nama domain
- otorisasi untuk melakukan pemutakhiran ke alamat fisik, alamat surel dan nomor telepon dan lain sebagainya via WHOIS
Kontak Teknis (Technical
Contact)
Satu
kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari
banyak fungsi kontak teknis termasuk:
- memastikan bahwa konfigurasi dari nama domain mengikuti syarat dari pendaftar domain
- pemutakhiran zona domain
- menyediakan fungsi 24x7 untuk ke server nama (yang membuat nama domain bisa diakses)
Kontak
Pembayaran (Billing Contact)
Tidak
perlu dijelaskan, pihak ini adalah yang menerima tagihan dari NIC.
Server
Nama (Name Servers)
Disebut
sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama
domain.
Struktur
DNS
Domain
Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang
terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
Root-Level
Domains : Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di
struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki
disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode
dimana lambang untuk root domain adalah : Top-Level Domains
Pada
bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
-
com: Organisasi Komersial
-
edu: Institusi pendidikan atau universitas
-
org : Organisasi non-profit
-
net: Networks (backbone Internet)
-
gov : Organisasi pemerintah non militer
-
mil: Organisasi pemerintah militer
-
num: No telpon
-
arpa: Reverse DNS
-
xx dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Top-level
domains dapat berisi second-level domains dan hosts.
Second-Level
Domains
Second-level
domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk
contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti
server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain
training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti
client1.training.bujangan.com.
Host
Names Domain
name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain
name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat
fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah
domain name.
Komentar
Solder uap portable digital